Susu rasa sendok

Jaman hamil Ibrahim dulu, kakanda sibuk merayuku untuk mau rajin minum susu, terutama susu khusus ibu hamil. Tadinya males-malesan sih, tapi yaa.. demi janin, ayo aja deh. Pertama kali dibeliin merk La***mil, cuma rajin sebentar trus udahan. Kadang malah ngga diminum, bikin kakanda gemes jadinya emoticon. Suatu hari dia mergokin aku ‘bolos’ minum susu lagi (padahal udah dibikin). Karena dipikirnya mubazir, sedangkan aku yang lagi mual ngga mau minum susu yang udah anyep (ngga anget lagi gituh), diminumlah susu itu olehnya. Apa yang terjadi? "Wekh… Rasanya kaya sendok!! emoticon ", katanya. Aku ketawa (rada puas sebenernya hehehe…), akhirnya dia tau alasanku untuk males minum susu itu (haqqul yakin!). Abis itu aku ngga pernah dipaksa-paksa lagi minum susu ‘sendok’ itu emoticon(eh iya, ngomong-ngomong rasa ‘sendok’ itu karena kandungan tambahan zat besi yang tinggi)

 
Singkat cerita, aku ganti susu nih. Ngga ada iklannya di TV, tapi kayanya enak (ngga ada testernya sih!). Alhamdulillah beneran enak, walopun mahal juga euy. Pas ke Jakarta, ibunda bilang, "Ngapain mahal-mahal gitu, mending susu cair biasa, lebih bagus kok!". I stunned. Reaallyyyy??? Let’s see. Harga susu merk Nutri*** Bu**a itu sekitar 34rb sekaleng (itu jaman taun 2003), buat 4-5 hari. Sedangkan harga susu pasteurisasi merk Ind**ilk itu 8rb-an sekotak (ukuran 900 mL), untuk 2 hari. Lah, jauh amat yah? emoticon You might consider the label ‘nutrition for babies’ stated in EVERY milk for pregnant moms. But evidently, it’s not well absorbed by our body. Instead, we can compensate the increase of need in daily intake by eating nutricious food a bit more (notice: a BIT! not double it! salah kaprah yang umum tentang porsi makan ibu hamil. lha wong tambahan kebutuhannya ngga sampe 500 kcal kok -ngga sampe 1/4 porsi makan orang biasa). Since then, aku ngga beli susu khusus ibu hamil lagi.
 
Sebenernya, apa sih yang kita -sebagai orang dewasa- butuhkan dari susu? Laktosa dan kalsium beserta vitamin B & D yang ada di semua susu. That’s all. Tentang zat gizi lainnya, kita ambil dari makanan sehari-hari. Dari sumber karbohidrat utama, sayur-sayuran, kacang-kacangan, daging, dan buah. Lemak? If you think that you could get fat by drinking ordinary milk (full cream or half cream), that’s patheticly WRONG! Coba perhatikan kandungan gizi susu yang ada di kemasan. Berapa total kalori yang disumbang susu full cream? Bandingkan dengan total kalori yang disumbang cemilan yang kalian makan di luar jam makan utama. Bahkan total kalori susu kotak aja umumnya ngga sampe 10% kebutuhan kalori orang dewasa. Kalo emang bener-bener pengen minimasi sumber lemak, minum aja susu rendah lemak dan kurangi ngemil, bukannya malah ngga minum susu! Lagipula, tubuh kita butuh lemak lho. Kalo ngga ada lemak, gimana kita bisa dapet vitamin yang larut lemak (A, D, E, & K) dong? *eh, kok jadi ngomongin susu non-ibu hamil yak?*
 
Trus, tentang asam folat dan zat besi (di luar DHA yang udah pernah kubahas) yang rame dipromosikan untuk ibu hamil itu? Hmm, asam folat banyak ditemukan di kacang-kacangan. Dan pola makan kacang-kacangan orang Indonesia umumnya mencukupi kebutuhan asam folat ini (contohnya dari kedelai). Lagipula, tambahan asam folat -berupa suplemen- hanya berpengaruh pada trimester pertama kehamilan saat organ, syaraf, dan tulang terbentuk. Setelah waktu itu, peranan tambahan asam folat tidak sepenting sebelumnya (rudely say, ngga penting lagi). Zat besi juga mudah didapat dari sayur-sayuran (mmm… I love spinach!). Jadi, kalo pola makannya baik dan seimbang, ngga butuh suplemen. Alhamdulillah, kadar hemoglobin di darahku tetep tinggi walau lagi hamil dan ngga makan suplemen apa-apa (my internist consultant praise me for this).
 
Kesimpulannya, -ngga cuma buat ibu hamil- kita ngga perlu merasa takut kekurangan berbagai nutrisi asalkan pola makan kita baik. Iklan-iklan itu sudah melakukan tugasnya dengan baik dengan membuat kita merasa butuh walaupun sebenarnya kita tidak membutuhkannya emoticon. Junk food is OK untuk sekali-sekali (tombo kangen). Softdrink juga ngga papa kalo sekali-sekali. Believe me, you (= normal people without severe deficiency) can live without supplement. Makanan sehat lebih murah untuk jangka panjang dan ngga ada efek samping apapun. Always, be smart and wise!
 

4 Comments

  1. arifah

    May 30, 2007 at 1:23 pm

    assalamu;alaiakum wr wb mba ita,
    jadi inget waktu hamil dulu, gara2 jarang minum susu khusus ibu hamil tapi masih untung masih masup susu kaleng biasa just like FR***N FL*G akhirnya anaku sekarang giginya baru nongol dua biji doang padahal dah 14 bulan , kata dokter sih itu gara2 aku kurang asupan kalsium dari susu ibu hamil itu, emang ngaruh yah mba?
    thx for the article.
    wass

  2. rista

    April 17, 2008 at 11:57 am

    artikelnya dah lama tapi boleh donk nambahin
    sekarang aku lagi hamil kedua, waktu hamil pertama aja ampuuuuuuuun dah kalo dah disuruh minum susu, walaupun dibikin suami tersayang begitu dia meleng langsung ta’buang ke got..he..he….
    nah, apalagi hamil yg kedua ini, tambah mual kalo minum susu hamil.akhirnya daripada aku nggak minum susu sama sekali aku minum susu UHT aja dech, rasanya lebih nyummmy dah sehari bisa ngabisin 3 gelas bow!!! suami dan anakku yang pertama juga bisa ikutan minum kan

  3. Aryo Sanjaya

    September 13, 2008 at 9:41 pm

    Pemaparan yang menarik bu, sangat membantu dalam menjalani kehamilan pertama istri 🙂

  4. KaiToU KiD

    September 14, 2008 at 6:06 am

    sementara mo bookmark dulu untuk masa depan 😀
    nice article, bu 🙂

Leave a Reply to arifah Cancel

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.