Serat Bebas Bersyarat
Sudah lihat iklan suplemen serat yang baru? Serat serba bebas, katanya. Tak sepenuhnya betul, sebab suplemen seperti ini biasanya bersyarat: konsumen harus banyak minum.
Apakah aneh? Kalau mengonsumsi suplemen serat dengan tujuan supaya tidak mengalami konstipasi, maka pilihan cara ini tidak efisien.
Serat mengikat sebagian cairan dan makanan yang kita makan. Karenanya, buangan saluran pencernaan tidak terlalu padat dan keras. Banyak serat berarti banyak pengikat air. Sedikit minum berarti sedikit air untuk diserap usus dan diikat serat. Jika ‘rebutan’, tentu ‘menang’ usus karena tubuh kita harus mempertahankan kesetimbangan ion.
Dengan begitu, banyak serat tapi kurang minum juga dapat menyebabkan konstipasi. Untuk menghindari ini, peminum suplemen serat harus banyak minum.
Sejatinya, pencegahan konstipasi tidak dengan minum suplemen serat, memperbanyak minum sudah membantu. Jadi daripada konsumsi suplemen serat yang bersyarat harus banyak minum, lebih baik banyak minum saja tanpa mengonsumsi suplemen serat. Efisien dan lebih murah.
Kenapa buah lebih baik daripada suplemen serat? Karena selain mengandung serat, buah juga mengandung air, vitamin, dan zat fitokimia lain dengan rasa yang enak. Ada serat, ada air. Sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh kan?
Dengan argumen tersebut, kelebihan produk -berupa bebas pewarna, bebas tabur (karena tidak berasa), dan bebas gumpal- jadi tidak punya arti apa-apa
kenji
April 28, 2006 at 10:58 pmmemang betul lit, suplemen itu seharusnya tidak dibutuhkan selama kita konsumsi 4 sehat 5 sempurna… Akan tetapi yang jadi permasalahan, 4 sehat 5 sempurna itu kondisi ideal, faktanya banyak yang ga suka sayuran, ga bisa minum susu, alergi, makan tidak teratur, dan sebagainya. Celah-celah inilah yang akhirnya menjadi pasar potensial para produsen suplemen.
Meskipun saya sendiri memasarkan suplemen, kadang saya masih sering kecewa dengan produsen-produsen suplemen yang kurang bertanggung jawab. Banyak yang kandungannya itu sangat ekstrim tingginya, hanya untuk menunjukan betapa murahnya produk mereka atau hanya karena berusaha agar sang konsumen langsung “TERASA”. Nah kandungan ekstrim ini yang akhirnya menyebabkan tubuh tidak seimbang, seperti yang kau bilang juga di sini, serat2 tersebut akhirnya menuntut banyak sekali minum air.
Secara umum yang sering saya lihat di pasaran sbb:
1. Calcium, biasanya berupa susu kalsium tinggi. calcium estervesen, atau yang bersoda itu menurut saya konsep tergoblok tapi kok orang2 percaya itu bagus… harga ternyata bisa menipu 😀
2. Serat (nah ini kau dah cerita banyak)… mestinya harus ada bimbingan pemakaian yang lebih jelas
3. Produk2 mengandung Melatonin (obat tidur, tapi sering disebut2 suplemen…) jelas2 semestinya ada larangan ga boleh dikonsumsi untuk dibawah 30thn
4. NAnti aja ya… Klo kebanyakan kesannya gw lagi ngambek 😀
luthfi
April 29, 2006 at 11:04 ambelum tuh mbak.
karena belum baca, jadi belum tau aneh tidaknya.
Tapi saya setuju kalo buah lebih enak. Serius. kalo gak percaya ayo kita makan buah bareng
hericz
April 29, 2006 at 11:09 amRujakan wae mbak daripada minum minuman aneh ‘yang serba bebas’ itu 😀
Indra
April 29, 2006 at 12:34 pmwah .. tampaknya akhir2 ini postingan mbak lita perang melawan iklan yaa??, tapi bener tuh, minum air udah cukup bagus ditambah konsumsi buah2an. Oh iya .. mbak lita sama suami nanti datang ya, saya undang lewat undangan elektronik aja, insya allah lewat website saya. tapi masih lama sih mbak .. 2 bln lg … *deg-degan*
luthfi
April 29, 2006 at 8:05 pm#02, maksudnya belum baca, karena saya pikir iklannya ada di koran (media tertulis/cetak). Tadi saya baca di koran gak ada. Maklum kosanku anti ama yang namanya Televisi — racun buat mahasiswa. 😀
Mbilung
April 29, 2006 at 8:44 pmSetuju Mbak … lha wong minum saja sudah bisa bikin teratur nyambangi wc, lha kok mesti ditambahi.
Lita
April 30, 2006 at 7:56 amKenji
BETOOLLL!
Salah satu tujuan aku ngoceh di blog ini adalah dalam rangka mengajak banyak orang untuk berusaha menuju kondisi ideal, pola hidup sehat. Misalnya 4 sehat 5 sempurna yang kau sebut itu.
Aku ngga menyalahkan mereka yang ngga suka sayuran akibat (mungkin) pengenalan jenis makanan yang kurang sempurna saat mereka kecil dulu. Semua bisa diusahakan, tak harus dengan pemaksaan.
Ga bisa minum susu bukan masalah. Manfaatnya memang besar walau tidak wajib diminum.
Alergi makanan laut juga bukan masalah, bisa ditambal dengan sumber nabati.
Makan gak teratur juga bisa diakali: bawa makanan ke mana-mana. Gak harus sekotak nasi dengan lauknya, asal bisa menyuplai sumber pokok macam karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, mineral… (bilang sandwich aja muter-muter). Hehehe…
Kalau waktu yang jadi kendala, 4 sehat 5 sempurna bisa ‘dimasukkan’ dengan menyicil kok, ngga harus mantengin meja makan di pagi, siang, dan malam. Sedikit tapi sering, bisa jadi alternatif buat mereka yang super sibuk untuk mempertahankan pola makan yang sehat.
Aku ngga anti sama suplemen kok. Dalam kondisi tertentu ketika kita harus ‘menambal’ kekurangan nutrisi dalam waktu singkat atau jumlahnya tidak dapat dicukupi dari pola makan normal (misalnya nutrien tertentu pada masa trimester pertama kehamilan), suplemen ya perlu.
Yang aku tidak setujui adalah mengonsumsi suplemen sebagai gaya hidup, sesuatu yang dianggap rutinitas dan dibiasakan. JALAN PINTAS daripada repot mengusahakan makan makanan yang padat gizi.
Thanks Kenj 🙂
Luthfi
Iya percaya, aku yang ngajakin kok 😀
Hehehe, dulu aku jarang banget nonton TV soale di kamar kost gak ada TV. Racun bukan alasan utama hihihi.
Hericz
Nah, ini versi yang lebih enak. Setujuuuuu…!!
Indra
Sebenarnya sudah dari dulu saya sinis sama iklan, gak cuma akhir-akhir ini. Kebetulan aja topik mutakhir berturut-turut adalah iklan.
Bukan perang melawan iklan sih, tapi perang melawan penyampaian informasi yang potensial menyesatkan (misleading).
Hehehe… dinikmati aja deg-degannya.
Mbilung
Di Jepang ada komplemen serat beginian nggak, pak?
Aswad
May 1, 2006 at 11:35 amAir putih emang paling top, tapi siapa yg mau ngiklanin air putih?
Irma Citarayani
May 1, 2006 at 12:39 pmair putih emang sip 😀
danu
May 1, 2006 at 3:34 pmalhamdulillah saya gak pernah minum suplemen serat macam itu. alhamdulillah lagi gak jadi korban iklan. (masak kerja di iklan kemakan iklan, macam jeruk minum jeruk dong :d). bu lita, gak sekalian rekomendasi buahnya yang paling banyak seratnya. apakah pepaya lebih banyak seratnya tinimbang apel atau buah lainnya.
de
May 1, 2006 at 5:09 pmnah emang air putih ini yg lagi banyak dibutuhin sama ibu hamil kaya de. Gak tau knapa, hamil yg ini kok pinginnya makan sayur terus yah. abis keingetan kalo lagi hamil suka sembelit kali yah. jadi pingin nya makan sayur terus deh
Lita
May 1, 2006 at 7:01 pmAswad
Lha Aqua, Ades, VIT, Cleo, dan kawan-kawan itu kan air putih?
Belum lagi yang dimodifikasi: diberi ekstra oksigen terlarut, dibuat supaya struktur molekul airnya heksagonal, dll. Berguna? Kayanya kok ngga juga
Irma
Sip!
Danu
Buah paling banyak serat? Mmmm…. nanti dicari dulu deh.
Gimana kalo pak Danu aja yang nyariin?
De
Wah, ngidamnya sayur! Sehat banget! Hebat euy!
Iya kalo lagi hamil emang gampang sembelit yak, jadi kudu ekstra minum dan serat.
dewi
September 5, 2006 at 2:30 pmHai mbak,
How are you?
its me again. 2 months pregnant. Aku lagi cari2 referensi tentang serat karena mulai constipated nih (tetap rutin sih, tapi hehe…keras…hehe…gak nyaman…). Pasti karena aku jarang minum. Males, dan gak berasa haus. Tadinya mo cari ref apakah aman kalo aku minum vegeta tapi kayanya enggak deh. Dua hari ini aku biasakan makan buah pepaya dua potong tiap siang dan dua gelas jus sehari (alpukat dan mangga biasanya). Hopefully it helps… gak mau sampe hemmorhoids…takut…
PS: aku dah nemu dokter yang (kayanya) jujur dan asik. Dia bilang gini: Kamu harus minum susu. Susu apa aja. Diapain aja. Milkshake kek…campur kecap kek…Gak usah susu2 hamil segala. Kamu jangan mau jadi korban iklan. Pas dia ngomong gitu aku jadi ingat dikau….hehe…
Terus dia marahin aku karena ama dokter pertama (dokter terkenal, di sebuah RS Swasta) aku disuruh tes darah ampe 500ribu-an tapi menurut dokter ini gak perlu (emang dokter yang pertama gak nanya2 sejarah aku punya kucing or nggak, dll). Kalopun perlu buat jaga2 kenapa nanggung, cuma Toxo dan rubella, gak TORCH sekalian…Aku juga mikir begitu sih…
Keep increasing our awareness,
-dewi-
🙂
Emil Bustomi
September 28, 2007 at 9:42 amSorry agak telat ngomentarinnya. Tapi semoga tetap dpt respon.
Yang terbaik memang dapet serat dari yang bener2 natural (buah & sayur). Asal dipastiin buah & sayurnya tidak mengandung pestisida dan zat kimia lainnya. (BTW ada alat yang bisa membersihkan sisa2 pestisida dan zat kimia dari sayur & buah).
Betul kata (mas / mbak) Kenji, belum tentu dengan kondisi seperti sekarang ini kita sanggup memenuhi kebutuhan serat yang 25-35 gram / hari itu. Sy pernah nanya ke sodara yang ahli gizi, kebutuhan serat sehari sama dengan 1/2 kg sayur plus (bukan atau lo) 1/4 kg buah. Wah.. berat boo…
Dan kata dokter temenku, seringkali orang menganggap sudah cukup serat hanya dari indikator BABnya lancar ato tidak.. Padahal BAB lancar belum tentu asupan seratnya cukup. Katanya lagi, meskipun BAB lancar tapi kok gemuk? kok kolesterol masih tinggi, kok kena diabetes? kok kena kanker? Itu tanda salah satunya karena kurang serat.
Kalau dah gitu suplemen serat bisa jadi solusi sementara kita belum bisa memenuhinya dari sayur & buah. Tinggal mau nyari yang seperti apa. Saya rasa yang paling AMAN (?) saat ini ya yang serba bebas tadi. Paling gak buat yang diabetes produk ini gak pake gula (juga gak pake pemanis buatan). Buat yang pny sakit maag, produk ini tdk pakai zat perasa yang biasanya artifisial. Tidak pakai zat pewarna (yg kebanyakan lagi2 artificial). Selain kandungan seratnya hanya larut air dan tidak mengental (itu yang penting kali ya..), jadi lebih aman untuk pencernaan.
Komen ini sebagai penyeimbang saja..
Makasih ya..