Ngobat! (updated)

Apa yang pertama kali kamu lakukan kalo sakit? Beli obat bebas? Dateng ke dokter? Atau minum jamu? Atau cuek ajah, nunggu sembuh sendiri? Yang manapun pilihan yang dibuat, just be sure that it is a wise choice.

Untuk yang ‘suka’ beli obat bebas (Over the Counter Drug), saya tidak menganjurkan anda untuk membeli obat hanya berdasarkan iklan. Seperti saya katakan di posting2 sebelumnya, iklan di negara ini banyak yang menggunakan istilah-istilah rumit dan klaim yang cenderung menyesatkan. Apalagi perlindungan terhadap hak konsumen masih rendah. Jadi, ‘bekal’ untuk dapat mengkonsumsi obat bebas dengan aman adalah:

  1. kenali nama senyawa kimia yang terkandung dalam obat (minimal baca lah!)
  2. tahu apa fungsi senyawa kimia tersebut (menurunkan demam, menekan syaraf yang merangsang batuk, penghilang rasa sakit, dll)
  3. tahu golongan senyawa kimia tersebut (apakah sebenarnya termasuk obat keras, atau obat yang tidak lagi direkomendasikan penggunaannya seperti pseudoefedrin fenolpropanolamin untuk pilek)
  4. patuh pada aturan pakai dan memperhatikan efek samping yang mungkin timbul.

Yup, that’s right. Tidak semudah dan seaman yang anda pikirkan untuk mengonsumsi obat bebas!

Untuk yang memilih datang ke dokter sebagai solusi utama, saya menganjurkan anda untuk tidak menganggap dokter sebagai dewa yang serba sempurna, kata-katanya adalah harga mati dan resepnya adalah jalan satu-satunya untuk sembuh. Dokter hanya manusia, demikian pula anda. Jadi ‘bekal’ untuk menemui dokter adalah:

  1. amati dan ingat-ingat keluhan kesehatan yang dialami. diagnosa yang benar akan didasarkan pada gejala dan keluhan yang dirasakan (BUKAN dari hasil pemeriksaan lab semata)
  2. tanyakan apa diagnosanya, dan gejala mana yang PASTI merupakan pertanda penyakit yang diderita
  3. tanyakan solusinya; apakah harus dengan obat atau cukup dengan memperbaiki pola istirahat/makan/olahraga
  4. jika dibuatkan resep, tanyakan obat apa yang tertulis di resep tersebut, fungsinya, tata cara konsumsinya, apa yang harus dihindari/tidak dilakukan ketika sedang mengonsumsi obat tersebut & apakah ada generiknya (trust me, ini membantu kantong anda!)
  5. sebelum menebus obat ke apotik, cari tahu tentang detail obat; harga, nama generik, kegunaan, efek samping dan golongan obat (warga internet bisa cari tahu di apotik online)
  6. ketika menebus obat di apotik, mintalah salinan resep (gratis kok) untuk arsip pribadi apabila di masa datang ternyata timbul masalah akibat konsumsi obat dalam resep tersebut.

Sekedar mengingatkan, dokter yang mengatakan bahwa anda "Tidak apa-apa" atau "Tidak perlu obat" atau "Nanti juga sembuh sendiri" atau "Hanya perlu istirahat", BUKAN berarti dia tidak kompeten. Sebab bisa jadi itu adalah nasihat TERBAIK untuk anda, dibandingkan dengan resep untuk vitamin yang belum tentu pula anda butuhkan.

Untuk yang memilih minum jamu, I highly recommend you really know what you are doing. Suatu produk herbal tidak semerta-merta aman hanya karena 100% alami (dari tumbuhan), karena beberapa tumbuhan bisa mengandung racun mematikan. Memastikan keamanan produk herbal memang cenderung lebih sulit karena tidak melalui uji klinis. Produk jamu bisa ‘dicari’ jaminan amannya dengan:

  1. terdaftar di departemen kesehatan atau mendapat pengesahan dari BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan)
  2. ada label yang jelas mengenai bahan aktif (atau nama tumbuhannya), kandungan (dalam persen konsentrasi), aturan pakai beserta dosis
  3. ada label nama produsen dan alamat/no. telp kontak produsen.

Untuk yang cuek ajah, ya ngga papa sih, itu pilihan pribadi. Sebagai syarat, lakukan ini hanya jika anda mengetahui bahwa penyakit anda tidak membutuhkan obat tertentu atau nasihat dokter (misalnya influenza) dan yakinkan orang sekitar anda bahwa anda akan bertanggung jawab atas pilihan tersebut. Pilihan cuek ini belum tentu berbahaya, sebagaimana pilihan untuk datang ke dokter belum tentu berguna.

Sebagai aturan umum ngobat:

  1. belilah obat di apotik. harganya memang tidak semurah di toko obat, namun lebih aman. (di jakarta terjadi pemalsuan tanggal kadaluarsa obat di beberapa toko/pasar obat tertentu)
  2. pastikan kemasan obat masih baik dan tanggal produksi (batch)/kadaluarsa terlihat dengan jelas
  3. jangan gunakan obat melebihi dosis yang ditentukan dalam kemasan
  4. hati-hati terhadap kontra indikasi (misalnya untuk penderita penyakit tertentu, atau dalam kondisi hamil/menyusui)

note: artikel ini tidak dimaksudkan sebagai nasihat atau pengganti konsultasi medis resmi

more to medical advices are in the links under categories Health Resource in this Banana Blog.

Updating: Ini artikel yang menyikapi pola hubungan dokter dan pasien. Advice for both emoticon Penengah antara golongan yang pasrah pada dokter dan golongan yang mengobati diri sendiri. Always be wise!

6 Comments

  1. hericz

    October 11, 2005 at 6:16 pm

    Whaaa..

    Langsung deh bereaksi 😀

    Boleh di save-as yah !

  2. Lita

    October 11, 2005 at 6:24 pm

    kan postingmu menginspirasiku her.. mumpung ‘anget’ ya tulis ajah 🙂
    boleh kok, tapi jgn yg ini yg dibawa ke dokter yah… artikel prof. Iwan aja.. *tatuuut… ntar dikeroyok dokter.. hiii…*

  3. kusaeni

    October 12, 2005 at 10:19 am

    masalahnya , kebanyakan orang lebih melihat merki dibandingkan khasiatnya, saya setuju dengan kalimat bahwa kebanyakan obat yg beredar memakai kata2 yg susah di mengerti.

    tapi kalau cuma sakit panu masa harus beli ke apotik ???? tuh …. itu apa namanya ….ngggggggggggggggggg banyak dijual di toko kelontong … adukkkk apa sih namanya kok lupa ?????????

    di dealer mobil juga ada tuh.

  4. Lita

    October 12, 2005 at 10:42 am

    😀 ngga tau nama obat yg dimaksud… btw pak, nyari obat sampe ke dealer mobil? ckk.. ckk…

  5. BananaTalk - Lita Mariana’s Weblog » Kenali Flu dan Selesma

    February 25, 2006 at 11:13 pm

    […] Penting untuk diingat, obat tersebut hanya untuk meringankan gejala. TIDAK menyembuhkan flu serta pilek dan hanya boleh dikonsumsi bila tidak menyebabkan efek samping pada anda (perhatikan aturan umumnya). Apabila gejala menjadi terfokus pada tenggorokan, perut atau paru-paru, atau muncul bercak-bercak pada kulit dan muntah, segera konsultasikan ke dokter. […]

  6. BananaTalk - Lita Mariana’s Weblog » Blog Archive » Kenali Flu dan Selesma

    May 28, 2006 at 12:22 pm

    […] Penting untuk diingat, obat tersebut hanya untuk meringankan gejala. TIDAK menyembuhkan flu serta pilek selesma dan hanya boleh dikonsumsi bila tidak menyebabkan efek samping pada anda (perhatikan aturan umumnya). Apabila gejala menjadi terfokus pada tenggorokan, perut atau paru-paru, atau muncul bercak-bercak pada kulit dan muntah, segera konsultasikan ke dokter. […]

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.