Lebih Dalam tentang Alergi
Tulisan ini adalah ralat untuk beberapa bagian posting yang lalu. Jadi bagi yang menyimpan tulisan tersebut (positive thinking mode ) mohon perhatikan baik-baik tulisan ini.
Hanya 1% orang dewasa dan 5% anak-anak yang memiliki alergi-makanan sejati, yaitu reaksi perlawanan terhadap makanan yang dipicu oleh sistem kekebalan tubuh. Dan jauh lebih banyak orang yang memiliki intoleransi makanan, yaitu reaksi tak menyenangkan terhadap makanan yang tidak melibatkan sistem kekebalan tubuh.
Pada alergi-makanan sejati, kekebalan tubuh kita mengenali suatu jenis makanan (atau unsur pada makanan) sebagai bahan berbahaya. Identifikasi yang salah ini menyebabkan terbentuknya antibodi untuk melawan bahan (alergen) tersebut. Ketika bahan tersebut dimakan kembali di saat yang lain -dalam jumlah yang sangat kecil sekalipun– antibodi akan mengenalinya dan memicu sistem kekebalan tubuh untuk melepas histamin dan zat kimia lain ke dalam aliran darah.
Gejala alergi makanan biasanya muncul dalam waktu satu jam setelah makan, yang biasanya berupa:
- Bercak, gatal atau eksim.
- Bengkak pada bibir, muka, lidah dan tenggorokan, atau bagian tubuh lain.
- Nafas berbunyi (grok-grok), hidung mampet atau sulit bernafas
- Sakit perut, diare, mual atau muntah
- Pusing, pingsan
Reaksi negatif lain -terhadap makanan- yang tidak melibatkan sistem kekebalan tubuh yaitu intoleransi. Gejala intoleransi makanan dapat sangat mirip dengan alergi (semacam mual, muntah, kram, dan diare), sehingga banyak orang yang keliru.
Di sinilah kesalahan saya pada tulisan minggu lalu. Perbedaan utama antara alergi dan intoleransi adalah: jika anda memiliki intoleransi, anda dapat memakan makanan ‘yang bermasalah’ dalam jumlah kecil tanpa menimbulkan reaksi, sedangkan pada alergi sejati, secuil makanan ‘bermasalah’ dapat memicu reaksi alergi yang serius.
Jika tubuh anda bereaksi terhadap makanan tertentu, beritahu dokter. Uji alergi dapat membantu menentukan apakah itu gejala alergi-sejati atau bukan. Hmm, kata Nana tes alergi "hurt like hell", tapi mungkin suatu saat dapat sangat berguna. Saya pikir tes ini tidak wajib dilakukan jika tidak ada kasus yang menimbulkan kecurigaan akan adanya alergi.
Alergi tidak hanya terhadap makanan. Yang sangat penting diperhatikan adalah alergi terhadap obat. Pada alergi terhadap obat, sistem kekebalan tubuh salah mengenali obat sebagai agen penyebab penyakit. Alergi obat berbeda dari efek samping atau reaksi non-alergis terhadap obat. Mengetahui perbedaannya dapat menyelamatkan nyawa anda.
Biasanya, anda tidak akan mengalami reaksi alergi terhadap suatu obat yang baru pertama kali diminum. Namun seiring dengan bertambahnya konsumsi, sistem kekebalan tubuh menjadi makin sensitif sehingga dapat memicu reaksi pada saat selanjutnya anda minum obat.
Kadang-kadang, dosis awal sudah cukup untuk membuat sistem kekebalan tubuh menjadi sensitif. Atau sepuluh hari minum obat dapat dilalui tanpa masalah, namun ketika obat yang sama diminum setahun kemudian, timbul bercak dan wajah membengkak. Selain itu, jika anda sensitif terhadap satu obat -walaupun baru pertama kali diminum-, anda mungkin akan bereaksi terhadap obat lain yang memiliki kemiripan unsur/komponen.
Misalnya, dalam beberapa menit setelah minum obat (yang baru sekali itu anda minum), anda mengalami kesulitan bernafas dan pandangan menjadi kabur. Ini mungkin gejala alergi obat. Terkadang -walaupun tidak sering- kejadian serius bukan disebabkan oleh efek kerja atau efek samping obat, melainkan serangan sistem kekebalan tubuh terhadap obat tersebut.
Alergi obat bisa jadi mudah atau justru sulit dikenali. Berikut adalah generalisasi terhadap perbedaan reaksi alergi dan non-alergi.
- Untuk kasus ringan: gejala alergi dapat berupa bercak, gatal atau eksim, sedangkan reaksi non-alergi dapat berupa mual, muntah, diare, nyeri otot, sakit kepala, lelah, mengantuk luar biasa atau insomnia.
- Untuk kasus menengah sampai berat: gejala alergi dapat berupa wajah membengkak, sulit bernafas, tekanan darah yang menurun drastis, dan detak jantung tak beraturan, sedangkan reaksi non-alergi dapat berupa perdarahan abnormal, kerusakan ginjal, kerusakan hati, kerusakan otot, dan linglung (confusion)
Memang tidak mudah berurusan dengan alergi. Bahkan tes alergi pun tidak 100% akurat. Sehingga saran saya, pedulilah pada diri sendiri. Jangan abai terhadap pertanda kecil, tapi juga jangan membesar-besarkan.
Jalin komunikasi yang baik dengan tenaga medis, supaya mereka tidak keliru menawarkan solusi. Batuk biasa bisa dikira asma, jika kurang cermat dalam mencirikan suara batuk. Payahnya, jika alergi dikira penyakit, maka anda dijamin jadi langganan setia dokter, karena tak kunjung bertemu penyebab yang harus dihindari.
Oh ya, ngomong-ngomong, peristiwa alergi kacang yang membawa kematian di The Da Vinci Code itu karena anaphylaxis, reaksi alergi yang ekstrim, berupa turunnya tekanan darah secara drastis dan membengkaknya tenggorokan sehingga menutup jalan nafas. Ngga penting ya? Ya sudahlah, sekadar selingan kok .
Taut sumber:
- Intoleransi laktosa 1, 2, 3
- Food allergy 1, 2, 3, 4
- Allergy: myth or reality? (quiz)
- Food intolerance vs. food allergy: the difference
- Drug allergy and other drug reactions: Are you at risk?
fahmi jelek
March 15, 2006 at 4:44 amkalo alergi makanan nggak enak ada solusinya nggak yah? hihihi 😀
danu
March 15, 2006 at 12:40 pmnyambung pertanyaan lalu bu… alergi kan emang kudu dihindari nah pas kebetulan badan lagi gak fit kena juga tuh alergi, kalo sayah sih biasanya gatal2-muka memerah (kayak kepiting rebus kata yang lihat)-jantung berdegup keras. ada gak sih obatnya? biasanya sih saya minum incidal. ada gak obat lain yang bukan kimiawi? terima kasih.
hedi
March 16, 2006 at 10:52 pmkalo alergi ringan muncul…coba minum kelapa muda…mudah²an sembuh..
digdu
April 6, 2006 at 4:59 pmlita, saya mo tanya..sudah dua bulan ini saya gatal2 di kulit, di perbatasan bibir dan kulit, bahkan nyeri dan gatal di lidah..saya ke dokter, dokter menyatakan saya alergi..apa benar ada gejala alergi serumit itu?
oh iya dua bulan lalu tepat saya baru pulang dari luar negeri, dokter bilang saya alergi karena tepat saya pulang dari daerah yg sangat dingin ke daerah tropis…
thanks
Lita
April 6, 2006 at 9:28 pmDigdu
Digdu, saya bukan dokter, sehingga tidak dapat melakukan diagnosis selayaknya dokter.
Berikut adalah pendapat pribadi sependek yang saya tahu tentang alergi:
Gejala alergi, tidak selalu sama untuk setiap orang. Bahkan waktu munculnya pun tidak selalu dapat dipastikan.
Jadi ‘kerumitan’ tidak dapat dijadikan dasar untuk menentukan benar tidaknya anda mengalami reaksi alergi. Jika ingin kepastian, jalani uji alergi saja 🙂
Apakah gatal dan nyeri berlangsung non-stop selama dua bulan ini? Yang paling penting adalah mengetahui penyebab timbulnya reaksi alergi tersebut. Jika reaksi alergi sangat mengganggu, bisa minum antihistamin.
Coba singkirkan kemungkinan alergi dingin dengan menghindari AC dan alergi debu dengan membersihkan seluruh rumah dan meminimalkan penyimpanan barang di tempat terbuka (misalnya tumpukan buku di atas lemari). Atau selama 2 bulan ini mengonsumsi sesuatu yang sama terus menerus (apapun itu)?
Bila reaksi berhenti setelah suatu tindakan dihentikan/dilakukan, maka anda telah menemukan penyebabnya. Obatnya: HINDARI pencetus itu.
Saya tidak mengerti arti:
Jadi persisnya dokter anda mengatakan anda alergi apa? Penjelasan setelah kata “karena” itu tidak dapat saya cerna. Apakah maksudnya anda alergi udara panas/tropis?
Hehe… maaf saya tidak bisa membantu karena saya bingung.
Lina
May 3, 2006 at 9:35 pmHi mbak Lita, lam kenal. Isi blognya berbobot. Salut. BTW, mbak tau ng antihistamin itu skrg bisa dibeli tanpa resep dokter. Any recommendation of antihistamin drugs you know? Soalnya anakku batuk alergi.
Lita
May 3, 2006 at 11:41 pmLina
Saya ngga merekomendasikan antihistamin apapun ya mbak, takut salah. Kalau kondisi Gwen memang butuh diobati, konsul ke dokter aja.
Kalau batuknya karena alergi, ketika paparan pada alergen sudah berhenti (atau alergen sudah terbilas keluar tubuh) ya batuknya akan berhenti juga.
Gejala alergi yang muncul pun tidak selalu harus diatasi dengan obat, tergantung tingkat keparahannya.
Salam kenal juga, mbak Lina. Salam untuk dua malaikat kecil di rumah dan ayahnya.
jon
September 7, 2006 at 1:10 pmKalau alergi coba deh VERMINT Capsul, saya selalu minum itu, tidak ada efek samping, aman krn herbal. Beli di apotik2 sudah ada.
tono
May 21, 2007 at 7:50 pmgimana kalau gejala alerginya muncul setelah minum obat untuk penyakit kulit?
soalnya tadinya gak punya alergi, tapi abis minum itu seminggu langsung alergi makanan daging??
gimana ada obatnya?
susi
September 28, 2007 at 10:30 amsaya mau tanya…. anak saya usia2 thn pertama-tamanya bentol2 merah setelah diminumkan interhistin lalu dikasih caladin tapi tidak sembuh-sembuh setelah hampir 2 minggu sekarang badannya panas… penyakit apakah ini??? dan obatnya apa????
didin
October 23, 2007 at 10:49 amsaya sudah lama konsumsi Obat – obatan. tapi 2 minggu kemaren, alergi terhadap obat Lambung. Terjadinya bengkak di Bibir dan mata. Apakah itu salah satu tanda atau gejala Penyakit Sakit jantung. Terma Kasih.
eni sumarni
January 5, 2010 at 12:28 pmsaya sdh sekitar 5 thn pegal daerah dada sebelah kiri setelah diperiksakan ke dokter katanya saya alergi otot tapi kenapa yach continue bukankan alergi itu bisa terjadi dari makanan atau udara dingin saja karena pengalamanku di udara panas pun alergi saya jadi terus, minta solusinya dong…
Hamzah dk
June 14, 2010 at 11:27 amMohon pencerahan,Saya sudah 5 tahun minum obat alergi setiap hari jika tidak minum gatal2 kambuh,digaruk menimbulkan bekas merah dan basah.sampai saat ini saya belum tes alergi .pertanyaan saya apakah aman minum obat setiap hari? samapai skr saya belum tahu penyebab alergi saya,apakah ada kemungkinan faktor keturunan karena keluarga saya jg mengalami namun tidak selama seperti saya,Terima kasih sebelumnya
Trie
January 23, 2011 at 4:28 pmSaya mau tanya nih, anak saya (usia 5th),selama 5 hr mengkonsumsi dextamine dan claritin,(sesuai dengan resep dokter).Setelah 5 hr tidak meminum, muka anak saya terlihat bengkak,kulit kering,bruntusan,perut buncit,dan sempat muntah 1x.kira2 kenapa ya mba…?sudah ke dokter,dokternya malah jawab ga tahu.jadi bingung kan??terima kasih
Lita
January 24, 2011 at 2:15 pmDear Trie,
Saya tidak tahu diagnosanya apa sehingga dokter meresepkan obat-obatan tersebut. Itu mungkin gejala alergi, mungkin efek samping, atau gejala lain dari penyakit yang diderita. Bagaimana kalau minta pendapat dokter yang lain?
Leo Pratama
April 12, 2011 at 1:28 pmMau sharing saja. Saya sering dibilang bahwa Susu Steril (biasanya merk Bear Brand) direkomendasikan untuk mengatasi alergi (selain obat). Apa hal tersebut benar? Ada juga yang merekomendasikan air kelapa muda. Ada pengalaman? Thanks
encep
June 13, 2012 at 1:24 pmtolong infonya, saya sudah +- setengah tahun gatal2 tanpa sebab,berbagai obat dah diminum, ke dokter juga sudah, akhir2 ini saya minum incidal, sembuh tapi terus berulang, setidaknya 2 hari sekali harus minum, ada efek sampingnya gak ya?? trus kalo buah atau herbal yang mengandung antishistamin ada ga? makasih atas infonya
sonja
June 24, 2012 at 6:38 amdulu kala, pernah cek dokter terbukti alergi thdp es (mambo) yg diletakkan dtelapak tangan saya…lama tidak bermasalah. Setelah tinggal di negeri yg brmusim 4, semula tak apa2 – sekarang betul2 muncul ataukah itu sebabnya? bgmn dgn minum obat ular (tionghoa) – memang blm dicoba, tp kl pernah ada yg recommend – atau mungkin krn sebab2 lain (ginjal?) darah kotor atau krn berselimut listrik? Salam hangat – mohon responsenya..
Sri Dewi Suryana
April 29, 2018 at 3:56 pmKalau terkena alergi atau penyakit lainnya lebih baik konsul kedokter aja atau kepetugas kesehatan spt perawat atau bidan,biar aman,jangan asal sembarangan beli obat diluar,karena beli obat diluar belum tentu pas dg penyakit yg diderita.