Tempo, Wikimu, dan Saya. Anda Juga.
Kemarin sore saya menerima pesan dari teman baik saya, Indah.
Lita ada di Tempo! Tambah tenar aja deh 😀
Baru hari ini saya bisa membaca majalah Tempo yang dimaksud (tidak ada artikel versi online). Oh iya betul, nama saya disebut di sana, di artikel berjudul Ketika Warga Menjadi Wartawan, yang ditulis mas Sapto Pradityo.
Tentu saja ini bukan 'all about me'. Malah, nama saya tersangkut di Tempo gara-gara saya menyumbang tulisan di Wikimu. Entah kenapa saya yang dipilih untuk ditanya-tanya mas Sapto ketimbang anggota favorit yang lain.
Artikel ini mengulas singkat bagaimana rupa jurnalisme warga, berikut contoh menyengat ketika berita yang muncul ternyata palsu dan sempat membuat pemerintah kabupaten Blitar kelabakan. Situs yang disebut-sebut dalam artikel ini adalah Halamansatu.net, OhmyNews, Wikimu.com, dan Panyingkul.com.
Berhubung saat ini saya hanya berkontribusi untuk Wikimu, maka yang saya komentari hanya bagian artikel tentang Wikimu saja.
Sebagai pembuka;
Beberapa situs berita mengandalkan sumbangan tulisan dari pembaca. Akurasinya dipertanyakan.
Pembuka yang 'nendang'. Untuk Wikimu, kalimat ini tidak tepat. Wikimu bukan situs apalagi portal berita. Dengan begitu apabila akurasi beritanya dipertanyakan bahkan dianggap melanggar etika jurnalisme, maka orang yang bertanya dan membuat pernyataan itu harus ditanya balik, "Sudah baca keterangan tentang kami dari Wikimu, belum?".
Namun menjelang akhir artikel, dijelaskan pula di sana bahwa Wikimu mengandalkan pembaca sebagai penjaga akurasi berita yang ditampilkan. "Kalau ada berita yang salah, pembaca sendiri yang meralatnya", demikian kata Bayu Wardhana, mas admin Wikimu.
Memang ada satu masalah di sini. Yaitu ketika yang tahu bahwa suatu artikel itu salah tapi tidak meralatnya. Ini memang soal niat. Mengenali suatu kesalahan tidak otomatis mendorong orang untuk meralat atau meluruskan. Apalagi jika dorongan untuk meralat tidak disertai niat yang cukup untuk memberikan bukti yang mendukung sanggahannya.
Daripada cuma 'gertak kosong tanpa bukti', lebih baik diam. Mungkin begitu. Itu dugaan saya saja, berhubung saya cukup sering merasa demikian. Ya ya… Tidak cukup dengan membatin. Apakah anda termasuk yang sering meralat/mengkritik tulisan -orang lain- yang salah?
Sebagai tambahan, artikel tersebut dimuat ulang di HalamanSatu dan tentu saja menuai komentar dari pihak HalamanSatu. Sila simak di sini. Semoga artikel di Tempo tersebut bukan semata karena ke-iri-an jurnalis-profesi terhadap jurnalis-warga yang lebih 'bebas'. (Dua istilah belakangan itu bisa-bisanya saya saja)
Oh ya. Saya ikut disebut di artikel ini. Eh tadi kan udah bilang ya? Saya disebut di bagian buntut artikel:
Sayang, lantaran usianya masih terhitung belia, rata-rata sumbangan tulisan baru di situs-situs ini masih bisa dihitung dengan jari tangan setiap harinya. Itu pun rata-rata berupa artikel berdasarkan minat penyumbang, bukan berita aktual.
Contohnya, Lita Mariana yang aktif menyumbang tulisan di Wikimu. Ibu rumah tangga ini rajin menulis soal isu kesehatan. "Sebagai orang tua saya butuh memahami ilmu kesehatan praktis", katanya. Bagi Lita, menulis di Wikimu dan halaman blog miliknya mendatangkan kesenangan tersendiri.
"Saya sangat bahagia apabila sesekali mampir ucapan terima kasih dari orang-orang yang merasa terbantu oleh tulisan saya". Lita bisa lebih bahagia karena baru-baru ini datang tawaran menulis artikel di tabloid dan membuat buku kesehatan gara-gara hobinya menulis di Wikimu dan blog.
Err… mungkin ada sedikit salah pengertian nih. Tawarannya muncul sebelum tulisan saya masuk Wikimu, kok. Mungkin penjelasan saya agak kepanjangan dan kurang tegas. Salah saya. Sayang juga URI bananaTALK tidak ditampilkan di artikel itu 🙂
Aktif? Tidak seaktif di sini. Rajin? Tidak serajin di sini juga. Sebenarnya tulisan yang saya setor ke Wikimu asalnya ya dari blog ini juga. Dengan penyesuaian di sana-sini agar tidak tampak sebagai promosi blog pribadi dan menyelaraskan dengan selera pembaca Wikimu yang mungkin berbeda dari pembaca bananaTALK. Ngomong-ngomong, beda ngga sih?
Terlepas dari kesan apapun yang timbul terhadap saya, saya tetap berterimakasih karena nama saya dimunculkan di Tempo. Mungkin saja ada orang yang penasaran lalu mengetikkan nama saya di mesin pencari dan berujung di blog ini. Tambah satu lagi pembaca yang beruntung 😉
I celebrate things with my blog. And I celebrate things BECAUSE of my blog. Wonderful, isn't it? Enormous thanks for my husband, for introducing me to blog, for built a nice one for me. For everything.
Thank you, everyone. My sincere gratitude for all of bananaTALK readers. I come to this point because of YOU. It IS wonderous to be useful for others. I hope I can still be one until the end. We CAN.
Mbilung
January 4, 2007 at 11:18 pmhuhuuuy…
sudah lama saya ndak nulis buat wikimu.
fulan
January 5, 2007 at 1:07 amkebanyakan isu kesehatan memang masih didominasi “inner cycle” (kalangan kesehatan sendiri). Menurut saya diperlukan interaksi aktif antara bidang tertentu dengan warga ataupun dengan bidang lainnya. Sayangnya rata-rata departemen teknis “kurang” memberi peluang.
Selamat nulis … 🙂
buchin
January 5, 2007 at 5:18 amjurnalisme bebas itu menyenangkan sekaligus menakutkan. kalau suatu saat menulis hal yang salah, seluruh blogosphere sangat mudah mengetahuinya lewat social…
ahhhh
Aswad
January 5, 2007 at 5:23 amJust…
keep bloging…!
Eep
January 5, 2007 at 7:07 amaih…, jadi dong bikin buku… 😉
duh kita belum sempat kontak2 lagi ya.., abis anak saya kemarin jatuh terkilir.., terpaksa di bawa ke RS Halmahera dulu…,
alhamdulillah.., cuma over-stratch kata dokter mah..
Lita
January 5, 2007 at 9:32 amMbilung
Ayo nulis lagi, sir. Saya juga sudah lama tidak setor nih :p
Fulan
Iya, sayang sekali. Dan seringkali pula bahasa yang dipakai agak terlalu ‘asyik’ dengan diri sendiri, membuat yang ngga ngerti istilah kedokteran jadi gigit jari :p
Tapi belakangan ini perkembangannya semakin baik. Makin banyak dokter yang blogging. Kritis dan jujur.
Yang jadi masalah adalah bagaimana kita dapat memilah dan memilih mana yang kredibel untuk dijadikan sumber informasi dan mana yang ‘melenceng’ (misalnya mengemban misi dari pemberi dana) 🙂
Buchin
Menakutkan untuk kredibilitas ya? Walau sebenarnya ada kesempatan besar pula untuk belajar dan menerima ilmu dari yang lain; Kalau kuat dikritik pedes nyelekit seperti Priyadi :p
Aswad
Ya. Let’s!
Eep
Jadi dong. Jadi kan? 😉
Saya tunggu lho teleponnya, mas.
Awww… ikut sedih. Pasti dia sebel ngga bisa main ya? Semoga cepat sembuh ya, dek 🙂
Dhika
January 5, 2007 at 9:44 amkok undangan syukurannya (baca: makan2 gratisan sego kucing di lampu merah pertigaan ke arah tarq yg deket curug?) ndak sekalian dicantumin sebagai pres rilis?
Luthfi
January 5, 2007 at 1:35 pmcihuyyyyyyyyyy
*sekedar numpang lewat, back 2 work*
pandri
January 5, 2007 at 3:44 pmsama-sama mba, saya juga banyak mendapat informasi dan menambah wawasan dengan membaca blog mba 😉
aRdho
January 5, 2007 at 6:05 pmsuit suittt.. :p
mBu
January 5, 2007 at 6:17 pm“menyelaraskan dengan selera pembaca Wikimu yang mungkin berbeda dari pembaca bananaTALK”
tetep lebih suka baca bananaTALK.. 🙂
acha
January 5, 2007 at 7:00 pmThank you, everyone. My sincere gratitude for all of bananaTALK readers. I come to this point because of YOU. It IS wonderous to be useful for others. I hope I can still be one until the end. We CAN.
you’re welcome, jadi terharu…. ^_^
Luky
January 5, 2007 at 7:05 pmMbak Lit…Artikelnya ditunggu terus yo. Keep on Writing , Writing and Writing again..he..he.he. Have a nice weekend..
Lita
January 6, 2007 at 9:45 amDhika
Iya ya, baru inget ada sego kucing di sana. Belum pernah nyoba. Enak gak sih? Baru sekali makan sego kucing, paroan ama suami, itu pun di Solo
Luthfi, aRdho
Cihuyyyyyyyy… Suit suitttttt… *ikutan*
Pandri
Saya juga dibagi ilmunya, dong…
Gimana, udah dapet resep mengatasi kelupaan kunci?
mBu
*nyengir-nyengir GR*
Tapi baca Wikimu juga, kan?
Acha
Ikutan terharu T_T
Karena tanpa hits dari pembaca, bananaTALK ngga dianggep penting sama Google 🙂
Luky
Iya, ditunggu ya. Maaf masih lamban nih 🙂
Have a nice weekend juga, mbak Luky.
Aswad
January 6, 2007 at 12:56 pm*OOT*
Baru sadar, ada satu hal mengesankan di BananaTalk yang bikin pembacanya betah:
Komentarmu selalu ditanggapi.
🙂
bayu
January 7, 2007 at 7:04 pmweheyyy,.. congrats yak, ampe masuk tempo.
terus beri kami informasi,…
Lita
January 8, 2007 at 11:41 amAswad
Kalo lagi sempet dan rajin, ya dibales semua.
Kalo lagi gak sempet tapi masih rajin, bales yang nanya (dan perlu dijawab) doang.
Kalo lagi gak sempet dan sama sekali males, ditunggu sampe rada banyakan.
Belajar dari blogger lain yang duluan begitu, hehehe…
Bayu
Terimakasih, mas Bayu 🙂
Semoga semua sehat selalu supaya bisa belajar terus.