Mitos Ion Negatif dan Pembalut Sehat
Email yang sama masuk ke milis Sehat dan milis ASI for baby, bertajuk 'Pemutih pada Pembalut'. Berikut ini isinya:
Subject: PEMUTIH PADA PEMBALUT
Cek hiegienis produk Napkin yang anda pakai!! karena menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan penderita kanker mulut rahim:
*** NO.1 di dunia, dan 62% salah satunya diakibatkan oleh penggunaan produk pembalut yang tidak berkualitas !!!!
- Di RSCM : 400 Pasien Kanker Leher Rahim baru setiap Tahun.
- Di RSCM kematian akibat Kanker Serviks sekitar 66%
- Mayoritas penderita datang dalam kondisi stadium lanjut
- Tingkat Kesadaran deteksi dini masih rendah.
Cara pengecekan:
- Sobek produk pembalut anda, ambil bagian inti didalamnya.
- Ambil segelas air putih. Usahakan gunakan gelas transparan sehingga lebih jelas.
- Ambil sebagian dari lembaran inti pembalut anda dan celupkan ke dalam air tersebut. Aduk dengan sumpit.
- Lihat perubahan warna air (karena kalo hieginis dan bersih,seharusnya air akan tetap jernih).
- Lihat apakah produk tersebut tetap utuh atau hancur seperti pulp.
- Jika hancur dan airnya keruh, berarti anda menggunakan produk yang kurang berkualitas, dan banyak mengandung pemutih ( byclin ).
Dan dari produk yang kurang berkualitas tersebutlah yang sering menyebabkan di bagian intim wanita selalu mengalami banyak masalah:
- Keputihan,
- Gatal-gatal
- Iritasi
- dan lain-lain.
Bagian yang ganjil berurutan dari awal:
1. Penggunaan produk pembalut yang tidak berkualitas
Apa yang dimaksud dengan 'tidak berkualitas'? Kalau merujuk ke email ini, berkualitas berarti higinis dan tidak mengandung pemutih. Err… memangnya kalau mengandung pemutih lalu tidak higinis? Pemutih atau bleaching agent adalah oksidator kuat, yang beberapa di antaranya populer sebagai disinfektan (pembunuh kuman), misalnya peroksida dan hipoklorit.
Dengan demikian ada kejanggalan besar dalam pernyataan tersebut, karena seharusnya yang mengandung bahan pemutih justru higinis, terlepas dari efek iritasi pada kulit yang mungkin ditimbulkannya. Tapi itu masalah lain.
2. Mengecek tingkat higienisme adalah dengan menguji mikroorganisme kontaminan yang ada, bukan dengan menguji adakah bahan pemutih atau tidak.
Penulis artikel tersebut kurang mengerti dunia mikrobiologi. Jika kita mensterilkan suatu permukaan dengan disinfektan, katakanlah dengan formalin (larutan formaldehid 37%), alkohol 70%, atau hidrogen peroksida, maka permukaan tersebut dapat dikatakan higinis.
Higinis memang tidak harus steril (setidaknya jumlah mikroorganisme kontaminan tidak cukup untuk membuat kita sakit), tapi steril sudah pasti higinis. Mempertentangkan 'higinis' dengan 'pemutih' jelas tidak berguna dan sia-sia, karena hubungannya justru saling menguatkan.
3. Artikel ini minim sekali informasi ilmiah, setidaknya rujukan: laporan WHO tahun berapa, apa judul surveinya, bahkan kita tidak diberitahu persisnya dari mana informasi ini berasal.
Tidak ada nama penulis, bahkan tidak ada SATUPUN nama yang tercantum, kecuali Leonard. Itupun saya tidak menemukan Leonard mana yang dimaksud yang berhasil mendokumentasikan teori tersebut. Keserba-miniman ini saja seharusnya sudah cukup untuk membuat anda bertanya-tanya jika tidak langsung melupakannya sebagai hoax.
4. Rilis resmi RSCM dan WHO seharusnya terdokumentasi dengan baik. Memiliki atribut wajib: nama orang yang bertanggungjawab, judul/abstraksi/tema/nomor dokumen, dan tanggal diterbitkan. Tidak ada satupun yang disebut dalam artikel ini.
5. Ketidak-higinisan produk hubungannya adalah dengan infeksi, dan belum tentu berujung pada kanker mulut rahim (cervix). Sedangkan pada artikel ini seolah-olah SEMUA kasus kanker mulut rahim berpangkal pada pilihan pembalut yang salah. Jelas ini NGACO. Anda tidak dapat menyalahkan seorang perempuan yang menderita kanker mulut rahim tanpa riwayat infeksi dengan melabelnya sebagai 'salah pilih pembalut'.
6. Bagian inti pembalut tidak sama antara satu merek dengan merek lainnya. Ada produk yang menggunakan jel sebagai bahan pengikat cairan, ada juga yang tidak. Kalau satu pembalut isinya hanya kapas -yang jelas tidak akan hancur ketika dimasukkan ke dalam air- apakah kemudian pembalut tersebut serta merta dinobatkan sebagai 'berkualitas'? Saya kehilangan 'sesuatu' di sini. Err.. hubungan sebab-akibat, mungkin?
7. Ada apa dengan sumpit? Kenapa sumpit? Kenapa tidak sendok atau spatula gelas? Ya mungkin ini tidak penting. Tapi karena muncul di bawah bagian 'pengujian', semua jadi tampak penting bagi saya.
8. Lihat perubahan warna air. Bagaimana kalau jel yang digunakan ternyata berwarna? (ngomong-ngomong saya belum pernah buka dan lihat warna dan tekstur jel di dalam pembalut, ada yang sudah mencoba?) Higinis sekalipun, jika air berubah warna maka pembalut ini dinyatakan tidak berkualitas?
9. Keputihan, gatal-gatal dan iritasi dapat timbul sekalipun tidak memakai pembalut yang bermasalah. Sebagian perempuan dikaruniai keputihan yang muncul apabila: menjelang haid, stres, atau memakai pakaian dalam dari bahan yang kurang 'ramah' (tidak menyerap keringat, misalnya).
Sebab lain keputihan adalah infeksi jamur. Dari pembalutkah? Belum tentu, karena infeksi yang berhubungan dengan pembalut umumnya adalah infeksi oleh bakteri Staphylococcus aureus. Sedangkan gatal dan iritasi saat memakai pembalut dapat disebabkan oleh bahan permukaan pembalut yang langsung menyentuh kulit, BUKAN jel yang letaknya di dalam dan terlindung oleh lapisan-lapisan luar.
Dari mana artikel ini berasal?
Dengan kata kunci yang tepat (maaf, saya bahkan lupa apa yang saya gunakan saat itu), Google memandu saya ke satu situs produk yang dipasarkan lewat jalur multilevel marketing (MLM). Dari situs itu saya diberitahu bahwa untuk memberikan solusi 'sehat dan aman, bebas nyeri dan penyakit' ada satu produk dengan fitur ANION.
Keajaiban teknologi anion:
Setiap sentimenter kubik lapisan anion pada pembalut sehat ini dapet melepaskan lebih dari 5.800 anion. Dahsyat!
Intensitas anion yang dilepaskan sangat efektif dalam membunuh dan menekan pertumbuhan bakteri dan virus pada permukaan pembalut.
Lapisan anion tersebut dapat melepaskan oksigen, memiliki kadar pH yang seimbang untuk:
- Meningkatkan metabolisme dan sirkulasi
- Memperkuat daya tahan tubuh
- Mengurangi stres
- Menghilangkan bakteri
- Mengobati radang
- Menghilangkan bau
- Menghilangkan kelelahan
Jujur, saya seperti melihat promosi dukun: segala bisa! Ah tapi ini tidak soal dukun atau bukan, jadi lupakan saja perasaan saya.
Anion tidak statis, apalagi jumlahnya
Kondisi daerah vaginal dalam keadaan normal cenderung asam. Dengan diberi tambahan oksigen, yang katanya dilepaskan oleh anion, maka kea
saman meningkat. Jelas tidak dapat dikatakan 'pH seimbang'. Karena lebih asam daripada yang dibutuhkan flora vagina untuk bekerja optimal menjaga dan melindungi vagina dari infeksi mikroorganisme patogen.
Meningkatkan metabolisme dan sirkulasi dengan cara memakai pembalut yang melepaskan oksigen? Anda pasti bercanda, jika yang dimaksud adalah metabolisme tubuh. Dan… err.. sirkulasi apa ya? Sirkulasi ion?
Sama tidak masuk akalnya dengan memperkuat daya tahan tubuh. Soal mengurangi stres dan menghilangkan kelelahan, masih dapat saya terima, dalam hal: memakai pembalut yang tepat (dan cocok) akan mengurangi kekhawatiran dan was-was selama pemakaian. Capek kan mikirin 'tembus gak ya?', 'geser gak ya?' selama 24×5 jam? Gimana ngga stres kalau kerjaan ngga selesai dan malah mikirin pembalut sepanjang waktu haid.
It should be stressed that ions are always created in pairs—a positive and a negative ion. In unipolar field ionizers, one polarity is automatically held back, so it appears as if only positive or negative ions are produced, but that is not so.
Ions do not live forever. They recombine with oppositely charged ions, they combine with aerosol particles, and they plate out on surfaces. Therefore, the reason for a more or less constant ion concentration of some hundred ions of each polarity per cubic centimeter (at sea level) is the constant production of maybe 5–10 ion pairs per cubic centimeter per second caused by natural radiation. So to keep a high ion concentration in a given volume, ions have to be constantly produced.
Untuk mempertahankan keberadaan ion negatif, diperlukan 'usaha luar', sedangkan kita tahu pemakaian pembalut tidak akan nyaman jika kita harus selalu menempel pada satu mesin demi keberadaan ion negatif yang diklaim produk. Hadir secara alami? Radioaktif dong, ya. Seram kali pakai pembalut yang mengandung bahan radioaktif.
Rasanya cukup sekian. Ada yang bersedia menambahkan? Tolong bantu koreksi saya. Mohon dimaklum, menulisnya agak terburu-buru.
Referensi:
- Ion on Wikipedia
- Are Ions Good for You? by Niels Jonassen,
- Bahasan tentang istilah alami di Menyoal kimia organik dan alami
Comments are closed.
imcw
September 7, 2007 at 11:01 amdaerah itu memang harus dijaga dengan baik ya mbak…:)
vivi
September 7, 2007 at 1:27 pm*bengong*
Rumitnyaaa.. 20 tahunan berteman dengan pembalut, gak pernah mikir ada yang berfantasi gara-gara salah pembalut kanker bisa menyerang…. Yang penting ga nembus aja.. pasti kita setia make’ merk itu… ;-))
Priyadi
September 7, 2007 at 4:11 pmwakaakakaka. rule number 1: jangan pernah percaya klaim kesehatan dari produk MLM ๐
mila
September 7, 2007 at 4:45 pmWuih.. akhirnya.. ada bahasannya juga. sejak baca imel ini aku dah langsung mbatin, “coba diulas Mbak Lita….” hehehe. Thanx anyway, Mbak!
ira
September 7, 2007 at 4:50 pmhahahahah… ternyata bener kan kecurigaanku, itu info jejadian dengan maksud tertentu…
kirana
September 7, 2007 at 6:12 pmmenulis terburu-buru???
ahem…sambil apa ya kira-kira…hihihi
well, rada kecewa juga gak ada soal strip tes macam papsmear itu Lit…
widya
September 7, 2007 at 6:50 pmmmmmmmmmm
kemarin2 bolak-balik kesini terus, seneng nemu ada yg baru
waktu dape N baca e-mail ini baru atasnya ajah udah ngerasa aneh, googling ajah, eh mlm, yauda males baca, pas baca artikel lengkapnya disini jadi ngakak!!
saya sey ngga ngerti kimia, tapi udah ngerasa aneh, apalagi yang ahli yah kaya mbak lita!!
boleh ya kasih komentar yah, seneng ney kasih komen di blog-nya seleb ๐
mbak lita url blognya talk bagiin ke temen kantor ga papa yah!! (waktu itu baca ttg sabun)
khan biar tambah jadi seleb ๐
ariemega
September 7, 2007 at 7:10 pmhihihihi…. langsung komen deh..
gw pas ada kata2…”satunya diakibatkan oleh penggunaan produk pembalut yang tidak berkualitas !!!!”
ketawa aja deeh.. pasti mau jualan!
Luthfi
September 7, 2007 at 7:29 pmjangan lupakan satu hal:
sampaikan kepada 10 orang yang anda sayangi ๐
Imponk
September 7, 2007 at 7:46 pmhehehe.. Pak Priyadi: Rule number 1: jangan pernah percaya klaim kesehatan dari produk MLM ๐
rd Limosin
September 8, 2007 at 11:16 amwaduh, gak pernah pake pembalut
kenji
September 10, 2007 at 1:44 amwaduh… no comment dah, saya ga pernah pake pembalut neh ;))
saya coba nambah2n pendapat mba lita ahhhh ( nyampah yak ;)) )
1. kualitas pembalut
sebenarnya permasalahan di sini adalah karakteristik yang dijadikan sebagai acuan kualitas pembalut, contohnya: daya penyerapan. semakin kuat penyerapan, tidak berarti semakin bagus, karena bisa menyebabkan kekeringan dan akhirnya iritasi dll (halah kayak saya pernah make aja :)) )
selain itu saya penasaran seh, sebenarnya itu survey sudah benar dilakukan belum? karena yang saya ketahui pembalut2 wanita kita kan juga dari manufacturer luar negeri, seharusnya seh sama aja ama yang dijual di luar… (lagi-lagi kayak saya pernah make aja :)) )
2. soal higienis
bener lit… sing nulis ora waras… apa hubungan higienis dengan kekeruhan air =))
gampangnya mau tahu higienis atau kagak, jilat2n saja tuh produk, klo jadi sakit perut diare atau iritasi bibir, nah itu mungkin ga higienis =))
3. byclin???
byclin itu merk pemutih bukan? kasihan banget seh ga salah apa2 disangkut pautkan ke sini =))
anyway, itu memang prosedurnya pengujiannya memang ngawur. saya tidak tahu sangkut pautnya antara kehancuran (kelarutan) dengan pemutih. Sebenarnya ada metode lain yang lebih representatif, tapi itu urusan lain dah ;))
4. Anion???
buset dah… ini produk bahaya banget donk :-SS … tolong dibenarkan ya kalau saya salah…
pertama, reaksi pembentukan O2 itu reaksi antara apa dengan apa? jangan2 reaksi Tuhan lagi, membentuk materi oksigen dari sesuatu yang tidak ada =))… kalau ada pelepasan oksigen, berarti ada perubahaan bentuk senyawa di sana, senyawa berubah berarti kasiat/fungsionalnya berubah. klo senyawa tetap, berarti dia merubah senyawa / molekul yang di kulit di sana. nah loh… udah begitu saya bingung apa urusan pH ama kasiat2 itu :))
kedua, kita bicara soal anion neh yang notabene adalah ion muatan negatif, dan kulit di sana itu semestinya salah satu bagian yang sensitif. Menimbang hal ini justru saya melihat produk ini malah sangat potensial menghasilkan kanker kulit di situ. bayangkan saja (bayangin apa ya =)) ) kulit sensitif dikontakan dengan senyawa ga stabil mengandung ion negatif tinggi (ion negatif ama anion sama aja kan ;)) ). memang seh bisa saja membunuh kuman, bau dll… tapi kan bisa promote skin cancer juga kan :p
ps: beberapa macam anion di dalam tubuh kita disebut RADICAL BEBAS #-o ya? (pura2 begok ah ;)) )
lita, ini bukan MLM malaysh*t kan? klo dari sono, kita bakar aja dah :))
Hiu
September 11, 2007 at 4:56 pmSepertinya bentuk-bentuk pembodohan yang lain… ::FIGHT:: !
vivi
September 13, 2007 at 4:17 pmMBaaaaakkkk…
Mo nambaaahhhh…:-)) Ini pengalaman pribadi.. tapi bukan sama si pembalut.. tapi sama ade’nya.. Panty liners…
(Katanya kita ga’ boleh sering-sering make’ ya… knapaaaa…???) Emang vivi pernah alergi dengan salah satu merk panty liner.. Ganti merk lain, alerginya ilang.. knapa bisa gituw ya mbak..? Alerginya macem seperti yang mbak tulis di atas :
menyebabkan di bagian intim wanita selalu mengalami banyak masalah:
* Keputihan,
* Gatal-gatal gituuuuuuuwwwwwwww…..
Farida
September 14, 2007 at 4:00 pmApa yang dimaksud dengan ‘tidak berkualitas’? Kalau merujuk ke email ini, berkualitas berarti higinis dan tidak mengandung pemutih. Errรขโฌยฆ memangnya kalau mengandung pemutih lalu tidak higinis? Pemutih atau bleaching agent adalah oksidator kuat, yang beberapa di antaranya populer sebagai disinfektan (pembunuh kuman), misalnya peroksida dan hipoklorit.
Mbak dari sependek yang diinformasika ke saya, yang dimaksud tidka berkualitas (atau kurang berkualitas) dlaam halini karena pembalut2 yang ada saat ini adalah hasil bleaching, alias sebelumnya merupakan kertas2 bekas yang didaur ulang dan diberi zat kimia tertenu sehingga menjadi putih. Dari informasi orang dalam yang bekerja pada salah satu perusahaan pembalut, ybs mengiyakan bahwa pembalut perusahaannya adlah hasil sampah yang didaur ulang dengan menggunakan proses bleaching. Ini pun satu hal mengerikan.
Lita
September 14, 2007 at 5:30 pmDear Farida, terimakasih.
Dari email yang beredar, kan tidak dikatakan jelas ya, parameter kualitasnya diukur dari mana.
Karena itu saya bahas satu per satu, mencoba menemukan sebetulnya yang ingin disampaikan itu apa.
Satu.
Kalau semata bicara higinis, katakan saja higinis/sanitasi.
Kalau bicara bahan, katakan saja bahan.
Tapi jangan paksakan menghubungkan antara bahan dan sanitasi.
Kualitas tinggi tidak mensyaratkan BARANG BARU alias bukan daur ulang.
Kualitas punya standar, dan standar sanitasi bukan dari kebaruan barang, tapi dari kontaminasi mikroorganisme.
Barang baru kalau terkontaminasi mikroorganisme patogen dalam jumlah yang dapat menyebabkan penyakit dikatakan tidak higinis.
Apakah semata karena baru, walau tidak higinis kita katakan berkualitas?
Dua.
Bleaching adalah pemutihan, BUKAN daur ulang. Jangan mencampuradukkan istilah, please.
Barang baru dan diberi pemutih juga namanya tetap bleaching.
Kalau pakai pemutih lalu barang barunya dikatakan tidak berkualitas?
Jadi standar kualitasnya bukan higinis atau bahan tapi PEMUTIHnya?
Twisted ya standarnya. Tidak sesuai dengan di ‘satu’ tadi.
Tiga.
Apakah jika barang bekas didaur ulang maka jadi tidak higinis? Tidak juga.
Air PAM adalah hasil daur ulang, air sumur juga sebagian besar adalah resapan air hujan atau buangan domestik -yang bisa berarti daur ulang juga-, kertas, plastik, barang rumahtangga, tisyu, banyak sekali barang di sekitar kita yang berasal dari proses daur ulang.
Sepanjang dalam alur produksinya menjamin kebersihan dan produk sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik, kita juga tidak perlu mempermasalahkan dan membayangkan sampah yang ujungnya jadi pembalut.
Bagaimana dengan sayuran dan buah yang dipupuk dengan kotoran hewan?
Apakah dikatakan tidak berkualitas? Beda bahasan?
Kan bicara soal kotoran, bekas sesuatu, diproses, digunakan kembali untuk kemudian dikonsumsi.
Tidak berbeda secara berarti.
Mengerikan? Tidak, wajar saja. Ini salah satu solusi untuk mengurangi sampah dunia dan pemakaian konsumtif yang boros.
Jika semua hanya ingin yang baru, tidakkah polusi menjadi semakin tinggi?
Bukankah yang penting adalah standar kesehatan dipenuhi?
Serat pakaian dari bahan daur ulang, kertas daur ulang, plastik daur ulang, polimer daur ulang, bahan-bahan daur ulang bisa bernilai lebih tinggi dengan kinerja, tampilan, dan sanitasi yang lebih baik daripada barang baru, jika produsen barang baru memiliki standar yang lebih rendah.
Bukan soal barunya, tapi standar penilaian yang dipakai.
Selain itu, tidakkah yang dimaksud dengan memakai pemutih adalah INTI pembalut?
Inti pembalut kan terlindung dari kulit, terhalang lapis-lapis bahan penyerap.
Mengapa jadi dipersoalkan apakah si inti ini diberi pemutih atau tidak? Toh kita bahkan tidak menyentuh dan melihatnya.
Mengapa tidak persoalkan bahan yang langsung kontak dengan kulit?
Jika ingin memberi solusi, mengapa tidak memberikan bukti ilmiah bahwa lapisan anion itu benar-benar berguna dan berakibat baik?
Bagaimana dengan bahan inti yang dipakai? Di mana bedanya?
Bukankah itu lebih baik daripada menyebarkan ketakutan bahaya kanker yang tidak jelas seperti ini?
Dengan harga mahal (berlipat 3-4 kali dari pembalut biasa), apakah sepadan dengan manfaat dan KLAIM yang diberikan?
Dan sebagai informasi, produk ini sudah mengklaim manfaat penyembuhan yang sebetulnya ILEGAL.
Tapi nampaknya pihak pemasar dan pengiklan serta penjual bahkan tidak menyadari ini, ya?
Tidakkah ini mengerikan? Bahwa kita diberi iming-iming atas sesuatu yang tidak jelas manfaat dan kerugiannya?
ira
September 15, 2007 at 10:51 amLita…good, klo dipikirin mah bingung…secara perempuan ya “itu” sudah merupakan kebutuhan formil, trs mau balik pake haduk bekas…bleber doong:( jaman sekarang, jualan biar gampang ya…ko ya dengan cara bikin issue..kaya gini, untung ada orang pinter kaya jenk Lita…hihi
kiky
September 16, 2007 at 11:18 amlit…ini kan promosi softex MLM itu bukan…:P
gue lagi dipromosiin jeck…*mahaltapieuy* hehehehhe
kiky
September 16, 2007 at 11:18 ameh, kok softex siy…pembalut….*mahapsebutmerek*
mariskova
September 16, 2007 at 9:57 pmJeng, ganti layout nih?
Sekedar mau kasih info pada mbak Vivi diatas, saya pernah menanyakan hal yang sama kpd dokter kandungan saya (dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.O.G (K) dari Dept Obstetri dan Ginekologi FKUI).
Jawaban beliau:
Panty liner sesungguhnya berguna dari segi efisiensi. Bila sudah kotor, kita bisa langsung ganti (kalo gak pake PL ini kan otomatis gak bisa ganti cd kalo kita pas diluar rumah). Karena kita rutin mengganti PL, otomatis bagian kewanitaan kita jadi lebih terjaga kebersihannya.
Beliau juga bilang sampai saat ini sih belum ada efek negatif dari PL. Paling2 ada bbrp orang yg sensitif dng merek tertentu krn bahannya (ada renda2, pake parfum, dsb).
Semoga membantu…
D's
September 17, 2007 at 11:40 amYap, saya setuju dengan komplain mba Lita tentang janji dari produk ini TANPA disertai dengan studi klinis ataupun penjelasan mendetail mengenai cara kerja bahan anion,efektifitasnya dan keunggulan bahan penyerap yang digunakan.
Sebenarnya anion (ion negative) sendiri telah banyak digunakan di berbagai produk rumah tangga. Namun memang masih ada beberapa kontroversi mengenai apakah anion benar memberikan efek yang sering disebut atau tidak. Karena mba lita udah ngasih artikel yang kontra, saya coba kasih yang pro ๐
http://www.envirohealthtech.com/researchions.htm
Ini memang website komersial,tapi setidaknya mencantumkan darimana cuplikan penelitian diambil. Saya sudah crosschek penelitian dari USDA dan ternyata benar ada di website USDA tapi saya lupa save addressnya ๐
Oh ya mba Lita, saya belum pernah pake pembalut, tapi kalo dibayangin lapisan tengah (penyerap) dari pembalut yang katanya pake bleaching (atau kimia lain)itu bukannya akan kena juga ke daerah V? Karena kalo pas udah penuh kan, maaf ya, “katanya becek”, ini katanya lho ya, saya belum ngerasain:) nah pas becek itu kan kalo duduk cairan nya keteken naik tuh, kan harusnya kena lagi ke daerah V ya?makanya rasanya becek.Apa bahan kimia akan berpengaruh atau tidak disini mba?
Kalau ada klarifikasi dari orang berkompeten di pihak pembalut yang sedang dibicarakan mungkin akan lebih baik lagi untuk menjadi pertimbangan kita semua sehingga kita punya data lengkap sebelum memutuskan suatu produk bagus/tidak.
Nuriyah
September 17, 2007 at 6:37 pmSaya sempet hampir yakin dan beli produk anion pertimbangan saya adalah kesehatan.
Setelah saya mencari informasi ternyata saya malah menjadi bingung dengan kondisi ini, yang saya dan yang lain bingung kenapa bukannya Depkes yang mengeluarkan larangan2 tapi malah salah satu produk yang mungkin saja ingin mengeruk keuntungan.
Dan tentang bahaya pemakaian pembalut yang terbuat dari sampah daur ulang kita belum begitu faham karena proses pembuatan dan bukti2 itu semua tidak dikeluarkan dari DEPKES.
tolong para pemimpin di bantu kami yang bingung ini….
jangan menerima saja produk2 yang asal jual atau malah menakut-nakuti dengan rangkaian bahaya akhirnya kita membeli produknya.
lidya
September 18, 2007 at 9:47 amsaya pake pembalut anion itu .. dan memang saya engga keputihan lagi.. pembantu saya yang biasa mens nya sakit engga kesakitan lagi… tante saya sudah menopouse dini… eh .. dapet mens lagi … jadi terlepas dari analisa teman2 .. saya enjoy bangeut pake pembalut anion..
nesha
September 18, 2007 at 10:02 amsaya rasa tidak fair juga buat kita menghakimi produk dan bisnis orang lain. Apakah diantara teman teman ada yang sudah pakai ? Saya sempet beli produknya dan ternyata hasilnya sangat memuaskan. Saya biasanya kalo lagi haid suka gatal2. Puji Tuhan sekarang sudah tidak lagi. jadi saya malah sekarang berpikir untuk mengikuti teman saya menjadi pebisnis pembalut. Betul ini MLM. Dan setahu saya malah produk2 MLM itu bagus bagus. memang ada MLM yang kurang bertanggung jawab tapi saya juga pengguna banyak produk MLM yang lain dan saya puas. Jika ada yang berpikir produk MLM itu jelek menurut saya mereka adalah “korban” penipuan perusahaan berkedok MLM. Jadi MLM… Why Not ?
Lita
September 18, 2007 at 10:52 amDear Nesha,
Satu.
Mohon dibaca baik-baik dari awal sampai akhir. Saya tidak mencela ‘produk MLM’. Kebetulan saja ini memang dipasarkan via MLM, sekadar jika ada teman yang bertanya produknya yang mana dan kenapa tidak ada di pasar bebas.
Mau MLM atau bukan, saya tidak peduli. Kecenderungan anda pada MLM juga bukan concern saya. Semua punya pertimbangan masing-masing. Dan maaf, klaim produk ini tidak masuk akal bagi saya.
Dua.
Sains tidak mengenal pertanyaan ‘apakah anda sudah mencobanya?’. Yang ada adalah bukti ilmiah. Testimoni BUKAN sandaran ilmiah. Sebaliknya, saya sudah beberapa kali menerima pertanyaan seperti ini dari mereka (pelaku MLM) atau yang merasa ‘diserang’ oleh saya.
Ada hubungannya kah? Entah. You tell me.
Tiga.
Kalau anda bermaksud menujukan komentar kepada orang tertentu, katakan saja. Dengan tidak spesifik, saya beranggapan anda bicara pada saya. Dus tanggapan di ‘satu’.
Apakah anda dan Lidya orang yang sama? I can see your IP address. Tidak perlu spamming.
Farida
September 18, 2007 at 3:50 pmTerima kasih mbak atas penjelasannya.
Mbak, bagaimana dengan kelembaban/becek yang dialami bila kita menggunakan pembalut lain. Dimana dengan menggunakan pembalut anion maka akan terasa kering. Dari demonstrasi yang ditunjukkan memang betul lapisan anion sangat2 kering, jauh dibandingkan dengan produk lain yang lembab. Bakteri senang hidup di daerah lembab.
Terima kasih,
Ida
D's
September 18, 2007 at 4:35 pmHalo lagi guys..
Sori kalau boleh saya tambahkan lagi sharing sebelumnya.
Mungkin yang menjadi kontroversi disini adalah :
1. klaim yang diajukan perusahaan pembalut baru ini sangat bagus namun belum didukung oleh data klinis ataupun ilmiah (yang jelas sumber datanya) sehingga nampak hanya sebuah janji manis belaka. Sejauh yang sering saya ketemu di internet adalah efek positif anion memang sudah banyak diakui seperti saya ketemu di artikel indonesia satu ini:
http://www.chem-is-try.org/?sect=artikel&ext=31
tapi mengenai cara kerja anion pada pembalut ini yang mungkin masih bisa dipertanyakan.
2. Pernyataan dari produsen mengenai bahaya “pembalut biasa” yang menggunakan bahan daur ulang pada bahan penyerapnya sangat mengerikan namun juga belum didukung oleh uji klinis atau data ilmiah. Nah ini yang mungkin lebih jadi kontroversi karena menyerang seluruh gerombolan pembalut yang sudah ada di pasaran dan dipakai oleh seluruh wanita indonesia raya ๐
Sampai seluruhnya diklarifikasi oleh pihak yang berwenang saya rasa yang bisa kita lakukan adalah dengan berpikir secara logis dan jernih. Pilihan ada ditangan kita. Bisa jadi klaim perusahaan pembalut baru ini hanya sekedar “marketing tools” atau hal itu merupakan sesuatu yang benar…..Keep your mind open cause we don’t know what we don’t know…
heheheh..sok arif bijaksana lagi rajin menabung banget ya gue…
Farida
September 19, 2007 at 9:12 amMungkin sumber datanya sudah ada, tapi tidak dipublikasikan secara luas karena sependek pengetahuan saya yang namanya hasil uji klinis sifatnya pun confidential, yang akan di publish ke masyarakat akan berupa intisari dan referensinya saja. Terima kasih D’s atas pencerahannya. Saya setuju agar tidak menghujat produk anion ini terlalu tajam, bagaimanapun kita juga harus mendukung dan memberikan semangat serta kepercayaan kepada pemerintah agar lebih arif dalam menerima produk dari luar (yang mana inddonesia belum mampu memproduksinya), di sisi lain kita juga harus arif bijaksana menyikapi produk luar yang masuk. Memang diperlukan ilmu untuk bisa mengkritisi sesuatu.
henry
September 19, 2007 at 9:44 amWach seru juga nich, tapi yang aku tahu sich anion itu berguna buat tubuh, kita harus sama-sama rendah hati, buka diri, cari tahu,jgn saling menyalahkan. saya cuma mau tanya satu hal, kalau kita beli sesuatu barang yang murah dan yang mahal kualitasnya bagusan mana gitu aja terima kasih. Jujur saya sudah cek k luar negeri sama-sama merek kok harganya lain yach. Nach itu harus balik ke diri kalian sendiri, coba tanya sekitar atau tanya dokter apa informasi yang diberikan benar, kalau tidak benar yach jgn percaya, gitu aja commentnya
henry
September 19, 2007 at 12:08 pmBuat Ibu Lita dan semua orang yang memakai pembalut.
Berikut beberapa tips memilih pembalut yang tepat :
1. Berdaya serap tinggi.
Pembalut berdaya serap tinggi akan membantu pada saat haid keluar lebih banyak. Hal ini juga mencegah pembalut menjadi bocor dan menodai pakaian.
2. Nyaman dipakai.
Pilih pembalut yang nyaman dipakai sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
3. Tidak berbau.
Ada baiknya memilih pembalut atau panty liner yang tidak mempunyai aroma tertentu. Wangi-wangian pada pembalut atau panty liner justru mengandung bahan kimia tertentu. Bagi yang berkulit sensitif, hal ini justru akan membuat vagina menjadi gatal dan iritasi.
4. Pilih pembalut yang berkualitas.
Pembalut yang terbuat dari bahan berkualitas akan lebih terasa lembut dilkulit. Ini akan mengurangi faktor iritasi jpada daerah kulit vagina. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim.
Apapun mereknya asal memenuhi 4 syarat diatas pasti adalah pembalut yang berkualitas. seharusnya kita semua jangan pernah menjelek-jelekan pembalut merek apapun karena ada banyak nasib orang yang bergantung diatas pembuatan sebuah pembalut, tapi kita cari informasi yang sebenar-benarnya, jangan berdebat jika bukan ahlinya karena akan menyakitkan hati satu sama lain Makasih atas sharingnya, buat Ibu Lita mariana terima kasih atas web blognya. Terima kasih buat sharingnya
vivi
September 19, 2007 at 1:10 pmHe..he.. jadi rame yak..? Tapi seneng dapet tambah ilmu.. Mbak Mariskova, thanks ya buat infonya.. Buat mbak Lita lagi *senyum* pa *manyun* nih..? Met puasa ya.. sing sabar…
Farida
September 19, 2007 at 1:46 pmTerimakasih atas pencerahan dari banyak reader ttg hal ini, isnay Allah dari jawaban2 diatas saya bisa ambil kesmpulan bahwa ion negatif bukanlah sebuah mitos.
Lita
September 19, 2007 at 2:58 pmDear Vivi,
Aku lagi sibuk ๐
Nanti deh aku bahas lagi, ya. Daripada menanggapi komentar dengan gaya tidak waras dan tidak obyektif.
As to other, TERSERAH ANDA. Saya tidak pernah melarang anda untuk beli produk ini. Masalah klaim, harusnya anda minta pada produk yang bersangkutan untuk membuktikan dan memberitahukan dasar ilmiahnya, BUKAN meminta pihak yang berseberangan (saya? baiklah) untuk memberi bukti berlawanan (bahwa klaim tersebut salah).
Henry, tidak perlu memberi komentar berkali-kali di sesi yang sama.
Please behave people, you’re in my PERSONAL-though-public area.
henry
September 19, 2007 at 4:37 pmBuat Bu Lita & semua perempuan di Indonesia mari kita dukung duta kampanye kanker servik di Indonesia alamatnya ada disini http://www.cegahkankerserviks.org/ yang duta kampanyenya saat ini Ibu Ira Wibowo dan Ibu Anissa Pohan (Menantu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono). Krn jelas kanker serviks menjadi masalah yang perlu diketahui dan diperhatikan bagi kita semua. Terima kasih
apeep
September 19, 2007 at 5:03 pmmba lita, salam kenal…
link hoax-nya berguna sekali menangkis berbagai berita bohong yg beredar di milis2…
jazakillah….
Asri
September 19, 2007 at 7:09 pmWeleh, kok sekarang ada ilmu baru, penyebab kanker serviks adalah pembalut??
Faktor Resiko utama pemicu kanker serviks adalah Human Papilloma Virus (HPV), yang ditularkan melalui hubungan seksual. Untuk mencegah terkena, caranya ya dengan berhubungan seksual secara sehat, rajin pap smear, dan vaksinasi (sekarang sudah ada, tapi harganya masih mahal sekali). Maaf mba Lita, bukannya jualan vaksin loh.
Cuma gerah aja dengan claim si pembalut anion ini.
Oh iya, kalo di blog mba Lita ada hukum tak tertulis untuk kasih referensi ya kalo berpendapat, hehe:
http://www.cancer.gov/cancertopics/factsheet/Risk/HPV
Yahya
September 19, 2007 at 11:33 pmKarena sepertinya komentar2 yg terakhir2 ini leading to flaming (ditengarai bbrp komen adalah kopi paste dari situs promosi, jd saya anggap ini flooding), jadi tidak lagi menjadi diskusi yang sehat. Oleh karena itu sementara komen saya tutup.
PS.
Plz di catat bahwa bananaTALK tidak terkait dengan lembaga/pihak manapun, apa yg tertulis adalah murni opini dari kami sendiri, yang tentu saja berdasarkan referensi-2 yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Untuk menjaga obyektifitas kami dalam menulis dan beropini tentang suatu masalah kami selalu menggunakan rujukan2 ilmiah dan sebisa mungkin berdiskusi dengan sehat (dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah), testimoni tentu saja tidak bisa dijadikan landasan sebagai bukti ilmiah, dikarenakan tidak signifikan secara statistik dan bukan termasuk dalam metodologi ilmiah, hence testimoni is not accepted as a refference here.
Btw people, you might want to re-read the article, bahwa artikel diatas bukanlah sebuah ajakan untuk menolak atau menghujat produk tertentu, tapi lebih fokus ke bagaimana konten “iklan” dari produk tersebut.
And i hope orang2 yg selalu teriak2 meminta orang lain untuk open mind tidak malah shutting down mind nya sendiri dengan tidak mau menerima penjelasan dari sisi lain yg mungkin lebih baik atau lebih bisa dipertanggung jawabkan… well who knows ๐
Peace & Have a Good Live
bananaTALK Admin
๐
Pembalut Wanita Anion | Berita dan Fakta Ilmiah Harian
September 29, 2010 at 8:51 pm[…] bagus memiliki sedikit manfaat dan paling jelek adalah berpengaruh negatif. Saudari Lita di : Mitos Ion Negatif dan Pembalut Sehat telah membahasnya cukup mendalam dan saya rekomendasikan untuk mempelajarinya lebih lanjut di sana […]
Pembalut Wanita Anion « kamuskamu
October 17, 2011 at 5:40 pm[…] bagus memiliki sedikit manfaat dan paling jelek adalah berpengaruh negatif. Saudari Lita di :รย Mitos Ion Negatif dan Pembalut Sehatรย telah membahasnya cukup mendalam dan saya rekomendasikan untuk mempelajarinya lebih lanjut di sana […]