Add, then multiply. Exaggerate.
"Ibu yakin ia bisa menghabiskan semuanya?"
Note on the upper-right side of the printed ad.:
"So much nutritious food he has to eat to fulfill his need everyday.
Are YOU sure he can eat them ALL?"
And WHICH mother would tell their children to eat that amount of food in ONE time? We are not dumb, Abbott (yes friends, I can hear your answer, that some 'oknum' does some dumb things occasionally).
Psst, Abbott, you know how to do basic mathematical operation, right? I mean, like division and multiplication? Just like addition and subtraction?
Anyway, this Abbott does know about 'daily intake', right? (though he knows, I doubt he will tell you, seeing this silly ad.)
orang Bodoh Banget
December 2, 2007 at 5:42 pmhalo Bulita wah..saya ketinggalan baca blog bulit nih… dan terlanjur sudah gabung Itu pembalut dan memasarkan dan teryata saya ikut memasarkan dengan gencarnya… dan banyak yang respon positif Duuh… apakah ini dosa buat saya!!??
Bulit, Apa saya tarik kembali ya omongan saya dan mengembalikan uang meraka dan mengganti dengan pembalut yang lama lagi. tapi mereka sudah kadung nyaman, masalah kesehatan saya gak ngerti, tapi masalah kenyamanan rodo paham lah.
Pertimbangan saya. sederhana masalah ion dan anio kagak ngerti, yang jelas masalah kualitas nya kayaknya lebih Ok, dari yang di pasaran dan juga nilai jualnya ada Test kesehatan Vagina * ini yang menarik he he* ,
Kalau depkes kita, Ehm kalau temen tau sedikit tentang politik dangan mesti ngerti, Ngerti bukan sebatan teori tapi langsung di Kondisi nyata gitu. Namanya Surat Ijin dan Pengakuan itu he he.. Minta sogokan, bukan minta di sogok,
Formalin > masuuk
Racun Nyamuk yang mematikan > lewat
Exploitasi alam > Monggo
Rokok>silahkan
daur Ulang > Mari2 h ehe Endonesia Bu… masih tradisi
Duh..Produk winalite ini.. kita apakan.
Biar beribang… coba berpikir dan berpendapat 2 sisi gitu , antara Fadeah dan Mudaratnya.
wah banyak Omong nih…
Kita perjunagan Produk yang Bulita senengin karena.. itu adalah Milik anak bangsa, barangkali. dan menghidupi banyak pekerja Indonesia,
JUJUR saya juga punya Usaha daru Ulang kertas untuk pembalut… jadi saya bekerja..di 2 ujung tombak he he he
Salam Sukses Rekan. Dunia selalu berada dalam 2 sisi Positif Dan negatif.
Lita
December 2, 2007 at 7:56 pmAsline komentar ini salah tempat yo, pak. Lha wong tulisan tentang pembalut ini ada tempatnya sendiri kok 🙂
Soal kenyamanan ya monggo, itu terserah masing-masing. Tapi kalau mengklaim tanpa bukti, itu yang saya ndak setuju. Kan bilangnya mengutip jurnal entah-apa-itu saya cari ndak nemu. Mentok paling pol yang saya bisa telusur ya di situs jualan juga. Tetep: gak ada kejelasan jurnalnya namanya apa, terbitan tahun berapa, judul artikelnya apa, yang ngarang siapa, asosiasi penerbit jurnalnya siapa. Blas.
Tes kesehatan vagina yo terserah. Tapi kalau bilangnya tes itu bisa menggantikan pap smear yo jenenge ngapusi. Penipuan. Pap smear itu tes apus bagian mulut rahim, bukan di vagina. Tes di vagina ndak bisa menggantikan tes di mulut rahim.
Formalin, ah kan saya sudah ngomong ya. Panjang lebar juga. LSM salah asal njeplak, pemerintah masih kagok seperti ndak yakin sama landasan ilmunya. Intinya, formaldehid memang diperbolehkan untuk produk non-makanan yang tidak digunakan secara langsung.
Racun nyamuk ya boleh. Larangan terhadap DDT diangkat lagi, kok. Karena salah satu senjata ampuh melawan malaria ya DDT. Asal cara pakainya sesuai, manusia bisa selamat.
Apa ya produk yang saya senengi? Rasanya saya ndak merekomendasikan secara terbuka terang-terangan atas produk tertentu tuh, mas.
Soal menghidupi. Ah ini selalu diangkat, ya. Yang salah ya tetap salah, mau berapa juta kehidupan yang dia sokong. Caranya berpromosi toh yang saya salahkan. Mau tetap berproduksi ya sila, saya ndak pernah melarang. Tapi jangan menipu atau membodohi orang yang tidak/kurang/belum tahu. Titik.
Maaf saya hapus link-nya. Ndak valid. Error.
aLe
December 14, 2007 at 1:53 pmlebih panjang komentnya drpd artikelnya 😆
kenji
December 2, 2007 at 10:34 pmtumben in english gitu lit, mo go international ya
Lita
December 3, 2007 at 6:33 amMaksut looh? :p
See this link: http://flickr.com/photos/litamariana/1942799790/
This post is just a repost from my comment on Flickr (which is my own photograph of the printed ad.).
imcw
December 5, 2007 at 10:12 pmKadang orang dalam mengkonsumsi makanan selalu memikirkan kuantitas tanpa memperdulikan kualitas. Hal ini sering diterapkan juga pada anak-anak. “Makan yang banyak ya, Nak.” Sang Ibu tidak pernah peduli apa yang dia siapkan untuk dimakan oleh anaknya, asal anaknya banyak makan sang Ibu sudah senang.
guebukanmonyet
December 9, 2007 at 4:23 pmHe-he, interesting. I know, eating too much can be frustrating for the kids.
Hoek Soegirang
December 10, 2007 at 1:51 pmhooo…
maem terlalu banyak bisa mbikin frustasi?
Yusuf Alam
December 10, 2007 at 3:48 pmmakan yang banyak ABOT (berat = bahasa jawa)
selalu ada TEMPAT!!! he he he
Dinda
December 10, 2007 at 4:55 pmLitaaa… masih inget diriku ngga, temen SMA-mu? 🙂
Turut prihatin sama banjirnya iklan yang
membodohi konsumenmenganggap konsumen bodoh. Ditunggu posting milkwatch berikutnya, hehehe 😀nYam
December 12, 2007 at 11:58 amkayanya aku juga ga sanggup deh makan segitu banyak.
ato mungkin copywriter iklan itu sanggup?
denny
December 14, 2007 at 5:01 pmLit.. aku suka postingan ini. Tetep emang harus balik lagi ya ke pembaca/pemirsa.. mau ditelen semua atau disaring lagi? Hopefully sih semua ibu2 as clever as you are :). Good writing nih Lit..
mamanaura
February 6, 2008 at 12:24 pmhmmm aku sbnrnya sejak pertama liat iklan ini udh pengen posting ajah bawaannya.. i felt the same like you lit.. this ad is soooo stupid and dumb.. ibu bego mana jg yg mau jejelin anaknya dg makanan sebanyak itu sekaligus dan harus habis semuanya? org dewasa jg ga mungkin makannya segitu banyaknya.. *huh emosi*