Bersiap Diri

Ketika sesuatu telah berusaha dihindari namun kembali hadir, dan kali ini sebagai ‘solusi yang tak ada duanya’, tampaknya memang ini jalanku. ‘Sepatu’ yang ditakuti karena kendali dan konsekuensi yang dibawanya, kini diangsurkan padaku.

Tak bisa lagi berkata, “Ada orang lain yang juga bisa (pakai sepatu itu)” karena aku juga tahu bahwa akulah yang lebih baik memakai sepatu itu. Tak guna mengelak dan berbasa-basi. Tujuan dan sebabku meyakinkanku bahwa ini adalah jalan yang terbaik saat ini.

Tak bisa kukatakan dengan jelas apa ini, apa itu, sebelum semuanya telah diresmikan. Saat ini aku hanya dapat menghela nafas, dengan kepala penuh dan hati sesak, memikirkan beberapa pihak yang harus kukecewakan dengan tugas baru ini -yang juga berarti penolakan dan pembatalan. Padahal sebelumnya juga telah kukecewakan dengan tidak sempurnanya pekerjaanku.

Maafkan saya. Cuma itu yang sanggup kukatakan saat ini. Betul-betul maafkan saya.

Kerjakan satu per satu. Selesaikan dengan baik. Nantinya gunung tugas itu tak akan terlihat sebegitu mengerikan lagi seperti yang kupandang sekarang sebelum mulai kukerjakan kewajibanku.

Bismillah…

2 Comments

  1. Ule

    July 4, 2010 at 5:22 pm

    Go Lita go Lita go!. You can do it, sweetie. *hugs*

  2. edratna

    July 18, 2010 at 9:48 am

    Tetap berusaha yang terbaik Lita..hanya itu yang masih membuat semangat di diri kita

Leave a Reply to Ule Cancel

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.