Lebih Teliti dengan Obat Penurun Panas Anak

Artikel ini ditulis oleh Yudika, ayah dua orang anak, kontributor Balitapedia, tinggal di Balikpapan.

Saat anak saya yang paling bungsu demam, langsung neneknya akan minta si kecil segera diberi obat penurun panas. Meski sudah sering dijelaskan bahwa tak semua demam itu perlu penurun panas, tetap saja saat anak mulai rewel langsung deh minta segera dikasih obat.

Saya faham itu mungkin bentuk kasih sayang orang tua pada cucunya, tapi nampaknya orang tua saya belum faham peran serta efek samping dari obat tersebut. Saya sendiri bukan termasuk orang yang anti obat, namun saya juga tidak mau terlalu gampang memberikan obat pada anak. Pada kondisi tertentu obat menang diperlukan tapi itu statusnya adalah opsi darurat.

Sekilas tentang obat penurun panas

Di pasaran ada beragam merek obat penurun panas, umumnya bahan aktif obat tersebut berupa Parasetamol/Asetaminofen atau Ibuprofen. Diantara keduanya, Parasetamol dinilai lebih aman untuk anak dan minim efek samping. Ibuprofen biasanya di resepkan untuk jenis demam yang membandel atau yang disertai dengan peradangan.

Jenis obat lain yang cukup populer  di era 80-an adalah aspirin, merek obat Inzana, Bodrexyn, atau Contrexin, adalah beberapa merek yang menggunakan asetosal atau aspirin sebagai bahan aktifnya. Sekarang jenis obat ini sudah tidak direkomendasikan lagi karena terbukti memiliki sejumlah efek samping yang berbahaya bagi si kecil, termasuk diantaranya memicu mual hingga pendarahan lambung, memiliki efek mengencerkan darah sehingga bernahaya jika diberikan pada pengidap demam berdarah, serta berpotensi memicu Sindrom Reye, yaitu penyakit mematikan yang menyerang organ otak dan hati.

Gejala overdosis Parasetamol

Meski dinyatakan cukup aman, penggunaan Parasetamol sebagai penurun panas atau pereda sakit pada anak perlu diberikan dengan hati-hati terutama dalam hal dosis pemberian. Kelebihan konsumsi Parasetamol dapat menyebabkan gejala keracunan dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan merusak organ hati. Berikut adalah beberpa gejala yang biasanya meyertai overdosis Parasetamol.

  1. Mual
  2. Muntah
  3. Diare
  4. Sakit dibagian perut
  5. Hilang nafsu makan
  6. Munculnya warna kuning pada kulit dan mata

Dosis Parasetamol yang direkomendasikan

Menurut situs Wikipedia, WHO hanya merekomendasikan penggunaan Parasetamol sebagai penurun panas jika suku anak melebihi 38.5oC. Sebagai gambaran umum berikut adalah dosis yang dapat diberikan pada anak-anak sesuai dengan rentang usianya:

  • Anak usia 1 – 2 tahun : 125 mg, diberikan 3 – 4 kali sehari
  • Anak usia 2 – 6 tahun : 125 – 250 mg, diberika 3 – 4 kali sehari
  • Anak usia 6 – 9 tahun : 250 – 375 mg, diberikan 3 – 4 kali sehari
  • Anak usia 9 – 12 tahun : 375 – 500 mg, diberikan 3 – 4 kali sehari

Berlu digarisbawahi bahwa dosis diatas dinyatakan dalam bentuk satuan milligram, dan karena konsentrasi parasetamol dalam setiap merek dapat berbeda, acuan yang harus digunakan adalah dosis yang tercantum pada kemasan obat. Khusus untuk bayi dibawah 1 tahun, jika mereka demam sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum memberikan mereka obat.

Waspadai penyebab overdosis parasetamol

1. Terminum si kecil. Obat penurun panas khusus anak umumnya dibuat dengan warna dan rasa yang bisa diterima lidah si kecil, sehingga memungkinkan mereka meminum obat tanpa sepengetahuan orang tua karena menganggapnya sebagai minuman biasa. Pastikan menyimpan obat di tempat yang tidak bisa di jangkau anak.

2. Tidak membaca dosis dengan teliti. Beda merek obat bisa beda konsentrasinya, sehingga jika biasanya si kecil diberi obat merek A dengan dosis 1 sendok takar sekali minum, belum tentu jika di beri obat merek B. Baca dengan teliti dosis yang dianjurkan dalam kemasan obat.

3. Dobel dosis. Ini sangat mungkin terjadi kerena si kecil belum faham dan yang memberikan obat tidak berkoordinasi dengan yang lain. Misalnya bunda memberikan obat padahal sudah diberi oleh ayah sebelumnya.

Kesimpulan

Meski dinyatakan aman untuk segala usia, penggunaan parasetamol sebagai obat penurun panas dan mereda sakit perlu disikapi dengan hati-hati. Baca dengan seksama serta ikuti dosis yang tercantum pada kemasan.

Untuk anak dibawah 1 tahun sebaiknya berikan obat setelah berkonsultasi dengan dokter. Jika demam tak kunjung turun selama 3 hari berturut-turut, segera bawa si kecil ke rumah sakit untuk mendapatkan diagnosa dan penanganan medis lebih lanjut.

Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Parasetamol

http://balitapedia.com 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.