Gombaaal!
Suatu malam, di Simpang Dago. "Itu lho mas, Mariana yang bintang iklan. Yang di billboard gede itu!", kataku sambil nunjuk ke papan iklan samping PusAir. "Cantik kan?", kataku lagi. Dan apa jawaban kakanda? "Ngga ah, cakepan Ita." Bwahahahaha…. I burst into great laughter. "GOMBAAALLL!!" Then, "Lho, gimana sih! Katanya disuruh jujur. Giliran jujur dibilang gombal. Ngga konsisten", kata beliau. Hihihihi…. *perhatian, pembaca dilarang sewot. silakan aja ikutan komentar ‘gombal!’, tapi penilaian pribadi kan boleh subjektif dong*
Suatu waktu pula, kami berdiskusi soal macem-macem dan tiba di topik ‘merayu’. *Biasa deh, kami kalo udah ngobrol bisa lamaaa dan kemana-mana.. Dari iklan sampe kucing cewek yang selalu dateng ke kamar kalo kakanda ada di rumah.. hihihihi* Ternyata, (buat yang belom tau nih) perempuan itu menikmati dipuji dan dirayu kok. Well, that’s greatly depends on who’s talking and how. Nyatanya, setiap orang memang suka dipuji (bedakan dengan yang menginginkan atau gila pujian). Usually people take it as a small reward for what they do. As for a wife, that’s a small reward for her accompaniment of the husband. Mereka yang jarang memuji, biasanya pujiannya dihargai tinggi. Sebaliknya, mereka yang suka mengumbar rayuan, biasanya udah punya julukan ‘playboy cap duren’ ato ‘buaya’ (kasian buaya, ngga punya salah apa-apa… ) ato apalah, umumnya tingkat kepercayaan terhadap rayuan mereka amat rendah alias sering ditolak.
Ada berbagai syarat supaya rayuan mendapat tanggapan yang diinginkan dan layak. Di antaranya adalah:
- Tepat waktu. Ini variatif banget. Contohnya, kadang kakanda membangunkan daku yang ketiduran -sebelum dia sampai di rumah- just to say "I love you"
- Tepat topik. Kalo lagi ngomongin buku/ide dan bicara kecerdasan, rasanya ngga nyambung kalo diselingi dengan "Kamu cantik deh". Akan lebih tepat dengan "Istriku cerdas!"
- Tepat tempat. Ini juga variatif dan efeknya ngga sama untuk setiap orang. Jika seorang suami tiba-tiba berlutut di depan istrinya sambil pegang bunga dan bilang, "Sayang, aku cinta padamu" di tengah pasar kaget Gasibu…. kayanya bakal jadi tontonan gratis yak. Kalo istrinya menganggap itu romantis, dia pasti seneng banget. Tapi kalo sebaliknya, jangan harap dia mau dianter kemana-mana lagi (kecuali emang ini maksudnya heheheh).
- Tepat orang. Ini yang paling penting. Rayulah istri sendiri.. jangan istri orang lain!
ricorea
October 9, 2005 at 8:22 amHahahahahaa…
Yaaa… tapi begitulah perempuan. Itu sebabnya gw kadangkala suka bersikap ‘politically correct’ hanya utk sekadar menjaga suasana. Kadangkala gw suka ‘berpikir cepat’. Misal, klo situasi loe yg ‘Mariana Renata’ itu kejadian di gw, gw biasanya akan bilang (dgn maksud menggoda) bahwa Mariana JELAS lebih cantik. Gak peduli sekalipun doi sensitive.Kan jd banyak kerjaan udah gitu. Hahahahaha… Seni menikmati hiduplaa… 🙂
Ok. Nice to read ur blog. Gw jg suka org jujur dan apa adanya. Salam buat keluarga yaa…
awaloeddin
October 13, 2005 at 3:42 pmmariana renata emang cantik kok! yang bilang jelek paling yang dah punya istri kayak si Abang, itupun didepan istrinya doank. he he he he he he [bcanda lageeee] BTW gaya nulisnya asyik banget.