Obat bebas : pengetahuan dasar
OTC adalah singkatan dari Over-The-Counter, merupakan obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter -kita menyebutnya obat bebas. Bisa dipastikan hampir setiap orang pernah mengonsumsi obat bebas ini. Ada 4 golongan obat bebas yang paling populer, yaitu pereda rasa sakit, penenang (antihistamin), ‘obat’ pilek (dekongestan), dan ‘obat’ batuk. *Ngomongs, kenapa saya gunakan ‘()’? Karena sebenarnya tablet, pil, atau kaplet tersebut bukanlah untuk mengobati penyakit, tetapi hanya meredakan gejala. Ini akan dibahas belakangan*
Pereda rasa sakit/pain relievers
Pereda rasa sakit ini ada 2 jenis, yaitu obat anti-peradangan non-steroid (nama bekennya di dunia per-obat-an adalah NSAIDs/nonsteroidal anti-inflammatory drugs) dan parasetamol alias asetaminofen. Perbedaan ini didasarkan pada cara kerjanya. NSAID bekerja dengan menghentikan pengeluaran prostaglandin, senyawa pemicu rangsangan pada ujung syaraf kulit, otot, dan persendian yang menimbulkan sensasi sakit. Contoh NSAID yang paling populer yaitu aspirin dan ibuprofen. Umumnya NSAID memiliki efek samping yang lebih berat daripada parasetamol. Parasetamol bekerja dengan memblokir sensasi sakit pada otak dan tulang belakang. Pereda rasa sakit yang mana yang anda pilih?
Antihistamin
Antihistamin bekerja dengan cara menutup reseptor syaraf yang menimbulkan rasa gatal, iritasi saluran pernafasan, bersin, dan produksi lendir (alias ingus). Antihistamin ini ada 3 jenis, yaitu Diphenhydramine, Brompheniramine, dan Chlorpheniramine. Yang paling sering ditemukan di obat bebas di Indonesia adalah golongan klorfeniramin (biasanya dalam bentuk klorfeniramin maleat).
Dekongestan
Dekongestan bekerja dengan mempersempit pembuluh darah di hidung, sehingga menghambat aliran darah dan menciutkan pembengkakan jaringan di dalam hidung. Satu-satunya dekongestan yang digunakan dalam obat bebas adalah pseudoefedrin, yang sayangnya baru-baru ini penggunaannya diawasi lebih ketat (dengan kata lain batasan dosis maksimumnya diperkecil) akibat efek samping yang besar dan efektivitasnya yang rendah. Sedangkan senyawa yang efek sampingnya kecil dan lebih efektif justru tidak populer di kalangan produsen dekongestan karena margin keuntungan yang dapat diperoleh lebih kecil (baca artikel tentang pseudoefedrin di website prof. Iwan Darmansjah). *Jadi ingat iklan I*za yang dengan ‘bangga’ mengatakan "Dengan pseudoefedrin!"
‘Obat’ batuk
‘Obat’ batuk digolongkan menjadi dua; antitusif dan ekspektoran (kali ini iklan tidak menipu ). Antitusif bekerja dengan menekan refleks batuk, contohnya Dextromethorphan. Sedangkan ekspektoran -mungkin- bekerja dengan mengencerkan lendir sehingga lebih mudah dikeluarkan pada saat batuk (artinya, anda tetap harus batuk untuk mengeluarkan lendir ini ), contohnya Guaifenesin.
Nah, saatnya kita menuju ke kenyataan yang tidak kalah pentingnya. TIDAK ADA OBAT UNTUK SELESMA (common cold)! *kalau anda belum tahu beda antara selesma dan flu, coba ikut kuis di mayoclinic dulu* Obat-obat bebas populer yang jenisnya baru saya bahas tadi hanya dapat meringankan gejala sampai tubuh anda dapat melawan virus yang menyerang, dan tidak membuat selesma anda sembuh total. Yang wajib anda ingat adalah selalu perhatikan kandungan aktif dan non-aktif obat beserta efek samping dan kontra indikasinya. Jangan sampai keadaan menjadi lebih buruk hanya karena lambung anda sedang sakit dan anda minum obat yang dapat mengiritasi lambung!
Artikel ini adalah terjemahan bebas dari Types of OTC Medicines and How They Work dengan penyesuaian menurut ketersediaan obat (sepengetahuan penulis) di pasaran.
Tulisan ini akan bersambung menjadi beberapa artikel yang tersimpan di kategori Sehat.
BananaTalk - Lita Mariana’s Weblog » Kenali Flu dan Selesma
February 25, 2006 at 11:10 pm[…] Sebenarnya terapi uap, kompres, dan minuman hangat sudah cukup (sudah dicoba sendiri kok). Memang hasilnya tidak seketika. Namun jika mendesak, gejala flu dan pilek dapat ‘diatasi’ dengan obat bebas. […]
eka
January 20, 2007 at 9:44 amselamat pagi,siang or malem………..
mbak lita yang baek…hem…mw nanya nih…
ciri atau ketentuan obat yang bagaimana yang dapat dijual bebas tanpa resep dokter atau OTC
Nurhidayati
March 17, 2007 at 5:50 pmmat malam! mau nanya neh!! gimana caranya mendapatkan info tentang penggunaaan obat-obatan yang dijual bebas dan bagaimana pengaruhnya terhadap kehidipan ekonmomi masyarakat diukur dari berbagai status sosial ekonomi. makasih sebelumnya!!
Lita
March 17, 2007 at 9:38 pmSudahkah mbak baca bagian ‘about me’? Saya tidak punya kompetensi untuk menjawab pertanyaan itu.
Terimakasih sudah mampir ke blog ini 🙂
Lita
January 20, 2007 at 9:58 amUntuk kategorisasi obat, ada artikel lengkap dari dr. Tonang di http://tonangardyanto.blogspot.com/2006/06/obat-bebas-obat-keras.html
Tambahan dari saya ada di http://litamariana.com/health/lita/ngobat/
dwi
March 27, 2007 at 8:24 pmmlem mbak…… saya mau nanya,efeksamping dari obat kaplet apa ya mbk?tanda / gejala serta ciri-cirinya seperti apa mbk……… thx
Lita
March 27, 2007 at 10:55 pmKaplet itu kan hanya bentuk fisik, ya. Kaplet = kapsul + tablet.
Maksud pertanyaannya sebetulnya apa? Kalau menanyakan efek samping dari bentuk fisiknya, mirip kapsul atau tablet saja: tersedak, nyangkut di kerongkongan :p
Tapi kalau yang ditanyakan itu obat tertentu, ya jelaskan obat mana yang dimaksud. Nama/mereknya apa? Untuk apa? Informasi tentang obat bisa dicari di situs apotek online (ada banyak), kok. Cari ke sana saja, ya.
Terimakasih sudah mampir ke mari.
uty
April 26, 2007 at 2:58 pmjadi?kenapa harus kaplet?apa ada syarat khusus obat dibentuk dalam sediaan kaplet?
Lita
April 26, 2007 at 3:11 pmNah, kalau pertanyaan itu baiknya ditujukan ke farmasis/apoteker ya.
Kan mereka yang mempelajari teori dan teknis pembuatan/perancangan bentuk.
Saya jelas bukan ahlinya 😉
nancy oktavia
September 22, 2007 at 11:54 amprosedur obat bebas menjadi obat keras ?
ivani
April 14, 2008 at 3:22 pmapa saja yang termasuk penyebab alergi?????
yang tidak menyebabkan kantuk apa aja c??
warok_an » Blog Archive » obat bebas: pengetahuan dasar
September 7, 2008 at 6:32 pm[…] Obat bebas : pengetahuan dasar […]
farhan
September 14, 2008 at 2:02 pmgak ada yg lebih lengkap lagi apa???
gw ngerjain nih tugas rada gak iklas
yg lengkap napa????
temen kelompok ancur ahh
Lita
September 14, 2008 at 2:29 pmAnda ini bagaimana, mencari referensi tugas kok ke blog.
Anda yang mengerjakan tugas kok saya yang disuruh melengkapi 😀
farhan
September 14, 2008 at 2:03 pmapa ada ijin untuk obat bebas
ama devinisinya
cici
January 3, 2010 at 3:08 pmboleh tau nama obat penenang yg dijual bebas diapotik atau toko obat, mohon dijelaskan dosis minum dan efeknya juga yaaa…
makasih.
Lita
January 3, 2010 at 11:57 pm@Cici: Untuk amannya, lebih baik tanyakan langsung ke farmasis di apotek berlisensi. Setahu saya sedatif harus diresepkan dan penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter karena efeknya yang aditif (rasa ketagihan).
hizkia andre s
October 14, 2010 at 4:13 pmhello
saya andre mau tanya apa obat untuk penyakit thipes glongan o yang bgus dan di pakai untuk anak umur 2 thun makasih
ABDULLAH ABEE
July 12, 2011 at 3:59 pmMBA SAYA MAU TANYA NIH OBAT PENENANG YG DI JUAL BEBAS DI APOTEK APOTEK APA AJA YA MBA JENISNYA…TERIMA KASIH YA MBA SEBELUMNYA….
Lilis
October 15, 2011 at 3:27 pmciank mbak mo nanya nech,apa sich prbedaan CTM pot dan kepingan????????
sri wahyuni
December 11, 2011 at 9:48 amasskum…. ne sya yuni saya ingin bertanya, obat yang paling cocok buat sakit kepala itu apa? apakah ada efeknya klo sering pusing lgsg mnum obat? trims
jamil
January 6, 2012 at 9:38 pmsaya mau minta resep obat buat papa saya umur 45 th obat yang saya perlukan .sinussitis akut dan dosisnya terimakasih saya tunggu…
Lita
January 6, 2012 at 11:23 pmMaaf mas, saya bukan penulis resep apalagi dokter. Silakan konsultasi langsung dengan dokter yang anda percayai.