Memusuhi Debu dan Dingin
Pekan lalu Daud menunjukkan tanda alergi dua kali. Masing-masing untuk debu dan dingin. Hasil tes alergi? He, bukan. Dari hasil merunut kejadian saja. Tes alergi memang bisa lebih akurat, tapi menyiksa anak sudah pasti. Bagaimana tidak, zat-zat yang diduga sebagai alergen akan disuntikkan ke bawah kulit (subkutan, CMIIW) lalu dilihat reaksinya. *Perhatikan, aku bilang zat-zat: majemuk. Anak mana yang disuntik berkali-kali mau diam tanpa berontak?!*
Aku termasuk golongan yang 'nyantai', dengan prinsip 'kalo ngga keliatan ngapain dicari'. Sebagian didukung oleh riwayat keluarga yang tak punya alergi macam-macam. Sebagian lain memang 'membiarkan' saja tubuh memberi tahu dengan caranya sendiri.
Bagaimana kalau alerginya mengundang bahaya? Sependek yang kutahu, alergi tidak membahayakan jiwa. Kalau ada orang mati karena kacang (baca The Da Vinci Code?), itu karena intoleransi. Berbeda, namun sulit dikata oleh orang awam. Ya biarlah dokter yang menjelaskan, ya? Aku bukan dokter hehehe…
Mengenali tanda alergi tidak sulit. Biasanya berupa bercak di kulit, bengkak (kenampakannya bisa seperti yang dialami mbak Fitra), bersin-bersin, hidung meler (runny nose), gatal yang bisa mencegah tidur (pengalaman pribadi, duh!) dan tanda-tanda lain yang tak biasa dan muncul tiba-tiba (ada yang lain?). Sedangkan tanda intoleransi bervariasi dari diare, kuning, sampai kematian (memang bukan tanda yang membantu ya?).
Daud ketahuan alergi debu ketika kulit kuningnya yang mulus itu jadi berhias bentol merah di mana-mana. Awalnya dikira bekas gigitan nyamuk, tapi dugaan dinyatakan gugur ketika nyamuk yang dituduh itu tidak berkeliaran di kamar sedangkan bentol merah tetap muncul.
Tahunya alergi debu dari mana? Dari dugaan mbah putrinya yang bilang bahwa adikku juga pernah memperlihatkan gejala yang sama sepulang main dari dekat rumah yang sedang dibangun. Bercak merah dengan satu bintik kecil gelap di tengahnya. Dan waktu dirunut, memang mbah putri belum mengganti sprei -kasur tempat Daud berkunjung- sesudah bersih-bersih kamar.
Solusi? Ganti sprei, cuci selimut, masukkan barang-barang dan tumpukan buku ke tempat tertutup, jemur kasur, sedot debu yang nangkring di kawat nyamuk, bagian atas lemari, dan permukaan kasur. Pokoknya, minimasi tempat debu bersarang. Sibuk! Dan bercak merah pun minggat.
Alergi dingin? Karena ketika 'menginap' di kamar ber-AC, Daud langsung pilek. Tidur malamnya terganggu plus megap-megap tak bisa bernafas lewat hidung. Dikira selesma, tapi kok tak ada demam. Ketika pindah ke kamar semula yang non-AC, hilanglah pileknya. Nice, alergi yang sopan, cepat undur diri ketika 'urusan' sudah selesai.
Obat? Nooooo… Buat apa? Daudnya tenang-tenang saja kok, tak ada perubahan perilaku. Anti histamin memang diperlukan pada kondisi tertentu, misalnya ketika timbul gatal luar biasa yang sangat mengganggu, atau gelisah bukan main. Beberapa orang salah kaprah mengira anti histamin bisa dimanfaatkan sebagai obat tidur (pernah dengar CTM?). Sebenarnya anti histamin itu ya penenang syaraf, anti alergi. Mungkin efek menenangkan itu yang salah diartikan.
Kata kunci bagi alergi adalah HINDARI. Tak ada obat yang bisa menyembuhkan alergi. Karena alergi memang bukan penyakit. Selama alergen dihindari, reaksi alergi tak muncul. Bagi yang alergi dingin, sebaiknya tahu diri untuk tidak tidur memakai AC. "Nanti kepanasan"? Kalau mau ngeyel, terima saja resikonya, tak usah rewel minta dokter mengatasi.
Comments are closed.
naga
March 8, 2006 at 2:34 amkalo aku alergi dingin, pernah pas temperatur turun drastis, baju yg aku pake rupanya ga cukup melindungi kulit, akhirnya keluar deh bercak merah seperti layaknya abis dicakar kucing. Obatnya? pake baju tebel, sarung tangan, jaket.
Kalo suami alergi thd. semuanya kecuali anjing – udah dites. Dan kini dia vakunasi, tiap minggu aku suntik.
Dia itu kemana2 bw ventolin. Biasanya alergi akan menghebat setelah hujan dan di musim semi.
Menurut berita yg aku baca, makin lama makin banyak anak2 yg mengalami alergi…
nananias
March 8, 2006 at 8:03 amI HATE ALLERGIC TEST SHOTS! they hurt like hell 🙁
lita:makasih untuk konfirmasinya Na 😀
Pipit
March 8, 2006 at 3:39 pmSaya alergi dingin. Kulit langsung merah dan gatal2. Obatnya ya selimutan atau berendem aer hangat. Terus pasang krim banyak2. Sama debu juga musuhan. Rasanya muka gatal2 kalau habis bersih2 rumah. Serasa dapet dust attack (ngasal..hihi).
templank
March 8, 2006 at 3:45 pmsaya klo lg alergi dingin bentool bentoll merah, dan gatel gatel gitu… namanya gidu… bener ga namanya??
Rani
March 9, 2006 at 11:08 amjeng jeng, kalo alergi antibiotik bukannya bahaya ya? eh terus, ASI juga ngebantu memperkecil kemungkinan alergi lo.. asik banget ga tuh.. oya terus buku crittenden yg aku maksud bukan danielle crittenden, tapi ann crittenden (mantan NY Times). Bukunya “The Price of Motherhood” seru dibacanya.
lita:
sejauh ini -sependek yang kutahu- reaksi terhadap antibiotik itu diare. ngga cuma antibiotik aja sih, tapi umumnya ngga mengancam nyawa.anybody knows the detail? yap, hidup ASI! heheheh…ops, salah penulis yak?
update: for the sake of safety, i’ll post this topic later. memuaskan pertanyaan dan menginjak rasa sok tahuku. makasih koreksinya mbak Rani
eka
March 9, 2006 at 12:56 pmhai lita..kalo aku neh berbakat alergi 🙂 dulu jaman sma alergi dingin, gatel2 ..obatnya digosok pake daun kunyit muda dan garam 🙂 begitu pake jilbab alhamdulillah langsung lenyap, 12 tahun blakangan ini ga pernah muncul.yg masih ada alergi debu, bersin, hidung dan mata gatal lalu pilek 🙁 nurun ke rafa neh, kalo debu dikit langsung batuk2. pernah ampe 3 bulan batuk ga sembuh, begitu boneka dikamar diungsiin langsung sembuh 🙂
tq bahasannya ya
lita: makasih kembali mbak eka. happy anniversary yaaa… semoga mbak eka dan rafa ngga kambuh lagi alerginya 🙂
danu
March 9, 2006 at 4:39 pmsayah moh nanyah nih, kadang saat makan makanan tertentu, katakan ikan gitu yak, saya tidak apa2 tapi pada saat lain badan jadi gatal-gatal, apakah ini alergi juga yak bu? terima kasih atas jawabannya.
BananaTalk - Lita Mariana’s Weblog » Lebih Dalam tentang Alergi
March 15, 2006 at 1:09 am[…] Tulisan ini adalah ralat untuk beberapa bagian posting yang lalu. Jadi bagi yang menyimpan tulisan tersebut (positive thinking mode ) mohon perhatikan baik-baik tulisan ini. […]
arifah
April 12, 2006 at 2:55 pmsaya dari kemarin buka-buka website cari jurnal tentang histamin yang ada pada ikan gak ketemu-ketemu :-
Lita
April 12, 2006 at 6:39 pmArifah
Ingatkan saya jika salah.
Histamin itu zat yang dilepaskan oleh sistem imunitas kita, sebagai reaksi terhadap antigen (zat asing) yang masuk dan dikenali sebagai ‘penjahat’. Jadi mungkin mbak bisa mencari lagi dari awal tentang histamin yang ada pada manusia.
Silakan baca Lebih dalam tentang alergi
lita
May 2, 2006 at 10:10 ambu dokter, lita mo nanya nih, lita itu punya temen dia itu, mengeluh bercak merah berbatas tegas pada pergelangan tangan, muncul 4 hari yang lalu, bercak tersebut agak hangat padaperabaan, terasa gatal dan tidak nyeri pada penekanan, kelainan ini sifatnya kambuhan terutama setelah mencuci, lokasi kelainannya bisa di sela – sela jari tangan atau di sela jari kaki. itu penyakit kulit apa ya bu dokter ?? makasih ya sebelumnya.
lita
May 2, 2006 at 10:21 amdokter makasih ya, but jawab dong pertanyaan lita, jangan lama – lama ya, cos penting banget…
Lita
May 2, 2006 at 5:09 pmLita
Saya bukan dokter, jadi tidak bisa memberi diagnosis apapun.
Kalau kambuhnya spesifik setelah mencuci, mungkin masalahnya ada pada sabun/deterjen yang digunakan. Coba diganti.
BananaTalk - Lita Mariana’s Weblog » Blog Archive » Read Me, Please!
May 2, 2006 at 6:12 pm[…] Now this is for -I don’t know how- many times, and I think this is enough. I’ll end this. I put period. […]
BananaTalk - Lita Mariana’s Weblog » Blog Archive » Read Me, Please!
May 28, 2006 at 12:01 pm[…] I like this topic, sincerely since highschool and learning chemistry. I consult to my doctor friends for things I doubt on. I look for medical and health information from the sites I trust. I join mailing list. I use my logic. And I share it with you. Don’t bother to sue me, because I’m not into your demand. […]
BananaTalk - Lita Mariana’s Weblog » Blog Archive » Lebih Dalam tentang Alergi
May 28, 2006 at 12:08 pm[…] Tulisan ini adalah ralat untuk beberapa bagian posting yang lalu. Jadi bagi yang menyimpan tulisan tersebut (positive thinking mode ) mohon perhatikan baik-baik tulisan ini. […]
atni
February 13, 2007 at 1:41 pmkukira aku baik-baik aja. gak punya alergi. ternyata, kata dr. ku alergi. alergi dingin pasti. padahal lagi kecil tuch enngak. pas sekarang-sekarang aja ketahuan. ya itu tadi, gatel-gatel, awalnya bentol kecil-kecil, pas digaruk, makin gede tuch bentol terus nyatu jadi gede, dan tebel, merah, panas lagi. shock, saat Dr bilang gak bisa total sembuh. aku pikir, obat yang dia kasih gak bs cepet reaksinya. e,…..taunya, seumur hidup aku harus hidup dengan alergi. pengen nangis, emang aku dah nangis. apalgi kalau udah kebangun tengah malam gara-gara gatel.
padahal kalau malem, aku selalu nyalain kipas angin.
aku nyoba obat-obatan kaya CTM (pas mau beli lg di apotk, si yang ngeladangin ketawa, kayak nyepelin obat itu, katanya, cetek amat pilih CTM. Ya udah, kataku ‘habis apa dong?’,dia nyaranin SOLDEXTAM, terus aku nyoba. dan emang ampuh sih.tapi pas baca di internet, katanya obat-obatan, apalagi yang mahal, terus dipake dlm jangka waktu lama, itu bisa nyebabin kepala jadi bulat. tembem pasti. WUAH……….. gua kan udah cubi, he..he..
ya udah, terima ajalah nasib alergi dihidup gua. selamat datang alergi.
Lita
February 14, 2007 at 11:12 pmAtni
Halo mbak Atni. Tidak ada yang salah kok dengan CTM.
Sejak kapan obat punya status sosial? 🙂
Tentang obat mahal. Kalau boleh saya koreksi, “obat-obatan, apalagi yang mahal, terus dipake dlm jangka waktu lama, itu bisa nyebabin kepala jadi bulat” itu tidak tepat.
Obat yang murah juga bisa menyebabkan pengikatan (retensi) air, asalkan jenisnya sama: STEROID.
Sudah sejak lama steroid disalahgunakan sebagai ‘obat dewa’, jalan keluar bagi penyakit apapun. Dan ini jelas penggunaan yang tidak pada tempatnya. Apalagi untuk alergi yang mbak alami. Walaupun mengganggu, tapi tidak membahayakan jiwa. Sedangkan steroid umumnya terkandung pada obat asma yang dapat menuju fatal.
Kepala bulat mungkin maksudnya ‘moon face’ alias wajah tembam luar biasa? Tengkoraknya ngga berubah bentuk lho, mbak 🙂
Steroidnya jangan dipakai lagi, ya. CTM saja deh, itupun kalau gatal-gatalnya sudah amat sangat menyiksa. Kalau ‘sekadar’ ruam merah (dan tidak mengganggu aktivitas), ditahan aja dulu.
Aku juga pernah tuh alergi dingin. Senasib deh kita 🙂
diana
February 24, 2007 at 3:34 pmah, ternyata banyak juga yang senasib sepenanggunangan.
sampai sekarang masih bingung apa si yang nyebabin sy alergi..
dulu waktu masih kul pernah juga.. bentol merah gatal, ky galigata, telapak tangan plus mata jadi bengkak.. ih benar -benar nyebelin..berlangsung sekitar 6 bulan.. kambuh setiap 2 hari sekali…
setelah sekian lama ga kambuh, eh… mulai kumat lagi awal september 2006 kemarin sd. sekarang…
hampir dipastikan setiap rabu, jumat, minggu.. saya terpaksa harus konsumsi incidal… bawaan wajib kemana-mana. oya, skalian mw nanya kalo incidal dipake terus menerus ada efek sampingnya ngga ya, bu?
tapi kalo sya perhatiin emang de saya nambah chuuby gitu.. tu bwaan sering makan obat atw sering makan banyak ya?? hehehe…
tq.
diana
sherly
March 8, 2007 at 6:59 pmsaya juga konsumsi incidal…tiap ari malah…kan harusnya one daily, tapi sekarang-sekarang kok dah ga bertahan lama ya efeknya…? aku harus minum apalagi dunks? aku konsumsi obat kaligata mulai usia 7 tahun pe sekarang 26 thn….help me please….?
kus
June 12, 2007 at 7:32 pmsuhun, aye alergi dingin, kalau suhu udara dingin ( malam hari dan gak ada hujan ) pasti muncul bintik – bintik merah, gatal dan kalau di garuk makin gatal dan bengkak merah.
biasanya sih minum lacomin, ama Ctm kadang. Tadi pernah di kasih polacel ( bethamesone dexchlorpheniramine ) itu benar obat pencegah efek alergi ?
Lita
June 12, 2007 at 8:13 pmPOLACEL
GENERIK
Per tablet : Betametason 0,25 mg, Deksklorfeniramini maleat 2 mg.
INDIKASI
Meredakan gejala-gejala alergi pada pernafasan, kulit, & mata.
KONTRA INDIKASI
Ulkus peptikum, infeksi sistemik yang disebabkan oleh jamur & virus.
PERHATIAN
Kehamilan, gangguan psikosis, tuberkulosa, & sirosis.
Interaksi obat : metabolisme kortikosteroid dipertinggi oleh Fenobarbital, Fenitoin, dan Rifampisin.
EFEK SAMPING
Mengantuk, kelemahan otot, gangguan cairan & elektrolit, keadaan Cushingoid.
Bukan pencegah, tapi pereda. Beda kan? 🙂
Prinsipnya sama dengan CTM.
Yang penting, konsumsi sesuai indikasi dan dosis.
JANGAN sampai jadi over dosis karena minum obat dobel-dobel dan tidak tahu kandungannya.