Setahun Berjalan

Genap setahun saya menulis di blog ini. Tepat setahun setelah posting pertama. Iya, benar, baru setahun. Jadi belum layak dikatakan dedengkot :mrgreen:

Dhika tentu bermaksud memuji jika menurutnya saya yang 'datang belakangan'lah yang menemukan harta karun.

[Dhika]: Dunia blog bukan masalah lama atau barulah…:)
[saya]: Memang bukan masalah lama atau baru. Tapi yang (saya temukan) malang melintang itu mestinya yang dateng duluan, meninggalkan jejak duluan, dan merobohkan ranting/pohon duluan sehingga ditemukan pengelana yang menyusul kemudian kan? 😀
{Dhika]: Teorinya emang begitu, e ndilalah yang nemuin harta karun malah yang datang belakangan 🙂

Ngomong-ngomong, harta karunnya apa ya, Dhika?

Komentar untuk saya.

Sebagian (besar?) yang berbaik hati berkomentar atas blog ini, biasanya berkata bahwa tulisan saya sungguh serius (seperti kata mbak Eka waktu kami kopdar Jumat kemarin). Atau terlalu serius, sampai tiba sebuah e-mail teguran untuk saya (terimakasih untuk pengirimnya). Ng-ilmiah, kata sebagian lagi.

Sekali saya disangka jurnalis oleh jurnalis beneran :mrgreen: Wah, bahagia betul. Email itu seperti menampar saya yang tak kunjung menganggap serius permintaan suami untuk menyusun buku (maafkan daku, sayangku huhuhu… kusangka kau hanya ingin membesarkan hatiku). Menjadi penulis. Yang betulan. Dan sejak itu saya serius berbenah memperbaiki cara menulis. Semoga 'sangkaan' ibu jurnalis ini terpenuhi kelak 🙂

Dan beberapa kali saya disangka dokter. Beneran, saya bukan dokter! Saya adalah ibu biasa yang punya ketertarikan tinggi pada bidang kesehatan. Dan seharusnya ini tidak aneh, terlepas dari latar belakang pendidikan saya. Karena, menurut saya yang namanya ibu itu ya harus menguasai masalah umum seputar kesehatan keluarga.

Harus? Ya. Harus. Bagi saya harus. Keinginan saya adalah mewujudkan sosok ibu ideal dalam diri. Ibu yang tidak serba tahu (ibu toh bukan ensiklopedi), tapi tahu apa yang harus dilakukan untuk mencari tahu dan ke mana untuk mencari.

Nge-blog doang serius amat sih?

Julukan 'blogger serius' dari beberapa sahabat membuat saya tersenyum. Senang. Ya, saya memang serius. Senang sekali dimengerti (huhu… karena katanya 'Wanita ingin dimengerti') :mrgreen: Terimakasih SMS-nya, temans!

Saya sedang berlatih menjadi penulis. Blog ini adalah wadahnya. Tempat saya membiasakan diri untuk mengurai benang pikiran menjadi bentuk yang dapat dinikmati orang lain.

Sebagai bahan pertimbangan, tentu akan lebih mudah bagi saya untuk 'menyodorkan' isi blog saya sebagai contoh karakter tulisan ketimbang berpayah-payah menguras tempat penyimpanan tugas akhir saya (yang bentuknya tulisan juga). *apa ada ya editor yang mau baca cuplikan tugas akhir sebagai contoh tulisan?*

Menulis memang tidak sulit, sekadar 'grepe-grepe keyboard' (pinjam istilah mbu) juga bisa menghasilkan deret kata. Yang perlu usaha lebih adalah menjadikan untaian kata itu sesuai maksud kita DAN dimengerti oleh orang lain dalam bentuk yang sama.

Dari saya. untuk yang ingin belajar, oleh kita

Di antara komentar yang paling saya ingat adalah: enak dibaca. Wah! Kata-kata itu sungguh menghibur saya. Mas Guntar (gak papa ya buka rahasia dikit? 🙂 ) pernah bertanya apakah saya memang melatih 'gaya' menulis dan punya kebiasaan khusus. Hmm… Saya tidak punya kebiasaan khusus yang istimewa. Sering menulis. Itu saja.

Menulis apa yang ingin saya sampaikan. Dibaca ulang. Ngga enak; susun ulang paragraf. Hapus, tambah. Baca lagi. Siklus berulang terus, sampai saya puas. Seringkali masih minta tolong suami untuk membaca, meminta masukannya tentang logika yang saya pakai dalam pemaparan (soal penggunaan silogisme, saya percaya suami saya lebih teliti karena kuliahnya di jurusan Matematika hihihi).

Setelah tulisan muncul di halaman depan, saya baca ulang. Kalau terdapat kesalahan yang luput, disunting ulang. Baca lagi. Ketemu bagian-bagian yang saya sukai atau tidak saya sukai. Saya ingat, lalu saya jadikan penuntun untuk menulis di kali lain.

Bagian berharga untuk saya pelajari tentu saja: KOMENTAR ANDA SEMUA. Sepakat atau tidak, yang penting bagi saya adalah alasan anda. Landasan berpikir yang anda ajukan akan memperkaya dan memperluas pandangan saya (semoga juga untuk pengunjung lainnya). Dan tentu, melatih saya untuk menanggapi keragaman pendapat dengan lebih arif.

Pasti, saya masih butuh (dan akan selalu begitu) banyak belajar. Jadi saya mohon bersabarlah dengan saya.

Rajin nge-blog hanya untuk yang kurang kerjaan?

Bagi anda yang berpikir bahwa saya kurang kerjaan (atau berlebihan waktu luang) sampai sempat-sempatnya menulis serius dan panjang di blog, harap anda tahu saja bahwa pekerjaan saya di luar urusan rumah tangga adalah menulis. Ya blogging ini. Pekerjaan bagi orang yang 'kurang kerjaan', mungkin begitu tampaknya bagi sebagian orang.

Biarlah. Masing-masing orang berhak untuk bergelut di bidang yang diminati, dan semoga kelak berkompeten dalam bidang itu. Jadi, masukan bagi saya untuk yang punya pendapat sinis seperti ini: Jangan sampai bidang kompetensi anda terbatas pada mencela pekerjaan orang lain. GET A LIFE! Yang anda cela tidak rugi apa-apa.

Untuk sementara ini saya hanya menulis di blog. Mudah-mudahan keinginan untuk menulis buku saya sendiri bisa segera terwujud. Pintu sudah terbuka. Langkah pertama sudah dibuat, sisanya adalah perjalanan. Doakan saya.

Terimakasih sudah menyertai saya selama ini. Semoga selalu ada yang bermanfaat yang bisa diambil dari bananaTALK. Maafkan kekurangan dan kata-kata saya yang tak mengenakkan hati. Selamat menikmati Ramadhan raya.

Nah, saya harus melanjutkan pelajaran saya. Permisi…

33 Comments

  1. hericz

    September 25, 2006 at 12:09 am

    Wah, enak ya punya 3 anak: Daud, Ibrahim, dan BananaTalk. Kalau yang satu rewel, ‘main’ sama anak yang lain 😀

  2. aRdho

    September 25, 2006 at 4:02 am

    wow baru setaun!! tp udah “mendunia”.. hehehhe.. 😀 tp emg bener.. blognya seriusss dan bahasanya enak dibaca.. 🙂

  3. Mbilung

    September 25, 2006 at 7:10 am

    Waaah sudah setahun, selamat bulik, nulis terus ya.

  4. acha

    September 25, 2006 at 9:58 am

    sip deh, enak baca tulisannya Mba Lita karena sebelumnya udah “dikunyah” dulu, jadi ngga perlu berat mikirin bahasa ilmiah yang ngejelimet itu…:)

  5. fatimah

    September 25, 2006 at 10:25 am

    wah..selamat 😀

    kl anak umur setahun mungkin cuma bisa ngomong bahasa bayi yang kadang susah dimengerti. tapi si ‘pisang’ ini sudah berbicara banyak hal. terus berbagi ilmu ya bu…sepakat sama acha yg komen di atas.

  6. duck

    September 25, 2006 at 10:30 am

    bagus emang sih.. seandainya posting mbaknyah ini makanan, ini adalah jenis makanan yang mudah sekali dicerna..
    ndak usah ngoyo… langsung mak leepp… 😀

  7. danu

    September 25, 2006 at 10:45 am

    pantesan enak dibaca yak, udah di-edit-di-re-edit-re-edit… selamat ulang taon blognya ya bu. *ngeblog=kurang kerjaan? ada jg temen saya yg bilang gitu: ngapain si lo ngeblog mulu kayak kurang kerjaan. blom tau dia ‘asiknya’ ngeblog :d*

  8. nYam

    September 25, 2006 at 11:25 am

    hepi bersdei pisaaang….

    yang jelas, blog bakal bikin aku hemat ongkos pesen undangan he he he ^_^

  9. Irma Citarayani

    September 25, 2006 at 11:44 am

    hehe…selamat!!anda memang salah seorang penemu harta karun!!
    semoga akan selalu ada ulang tahun banana talk ditahun-tahun berikutnya!!
    semoga banana talk dapat mencerahkan kami selalu!!
    banana talk emang enak dan layak untuk dikonsumsi kok karena “rasanya” selalu menyegarkan dan bikin semua pembaca jadi semakin banyak tau tentang masalah kesehatan…

    bravo lita!!

  10. Dhika

    September 25, 2006 at 1:17 pm

    :), saya suka bagian ini:

    Jangan sampai bidang kompetensi anda terbatas pada mencela pekerjaan orang lain

    jadi inget seseorang.

    harta karun?
    saudara baik (seperti saya?:)), komentar orang2 yg tercerahkan yang berarti pencerahan balik, pembuka pintu kebaikan2 berikutnya?

    btw, jadi kapan saya bisa terima buku (gratisan) beserta otografnya? 🙂

  11. Donny

    September 25, 2006 at 6:00 pm

    Wah, padahal tua an saya kalau di dunia blog…tapi kemajuan yang saya rasakan kurang.
    Karena…
    Blm serius aja kayaknya…:)

    Gk nyangka aja kalau Mbak Lita ternyata pernah ikut ‘ngospek’ SSG angkatan saya (7)…setelah saya perhatikan, ternyata memang saya kenal wajahnya…:)

  12. Lita

    September 26, 2006 at 5:13 am

    Hericz
    Halah. Pengennya. Kenyataannya ya gak gitu, Her.
    Opo meri karo aku, le? 🙂

    aRdho
    Mendunia gimana maksudnya? Internet kan emang menjangkau sudut dunia? :mrgreen:

    Mbilung
    Terimakasih pakde, doakan saya bisa konsisten menulis dengan lebih baik ya 🙂
    *pengen kaya pakde Mbilung yang gape cerita, rajin posting pula*

    acha
    Hehehe… soale saya sendiri ngga fasih dalam berbahasa njelimet. Jadi daripada mempersulit diri sendiri, mending ngomong pake bahasa yang gampang :mrgreen:

    Fatimah
    Terimakasih, semoga kita (iya kita, aku dan kau 🙂 )bisa konsisten dalam perbaikan.

    duck
    Walah, kaya iklan sosis ajah :mrgreen:

    Danu
    Coba itu temennya disuruh ngeblog dulu, baru komentar :mrgreen:

    nYam
    Halah. Ya deh ya deh yang mo nikah Desember 😉

    Irma
    Adoooh… jadi gak enak hati nih :p
    Terimakasih doanya, mbak Irma. Semoga kami bisa terus melakukan yang lebih baik lagi.

    Dhika
    Ya deh baik 🙂
    Buku? Perjalanan masih jauh hehehe… Semoga berlanjut sampai diterbitkan, itu saja yang bisa kukatakan saat ini 🙂

    Donny
    Lho, SSG juga toh? 🙂 Waks, angkatan 7 itu waktu saya sedang sakit typhus. Sebulan harus istirahat, jadi jarang sekali bisa muncul di pelatihan. Peserta akhwat saja ndak semua hafal sama saya, kok mas Donny hafal? hihihi…

  13. truegossiper

    September 26, 2006 at 8:11 am

    wah, met satu tahun ya. moga terus jaya and semangat!

  14. ndoro kakung

    September 26, 2006 at 5:49 pm

    aku kebagian komentar apa lagi bulik? hiks…yowes ini saja: selamat berbuka puasa… *gag nyambung yo?*

  15. Hedi

    September 27, 2006 at 12:54 am

    sori baru bisa ngucapin “selamat” sekarang, better late than never 😀

  16. mbu

    September 27, 2006 at 10:43 am

    hehe..
    senangnya.. 🙂
    ternyata baru setahun ya bunda? kirain bunda Lita udah lama ngeblognya..

    congratz..

    (hmm.. kapan ya? pergi ke toko buku, dan nemuin buku tips kesehatan yang ditulis oleh bunda Lita.. :p)

  17. eka

    September 28, 2006 at 12:25 pm

    baru staon ya..:) smoga tambah produktif & sukses jadi penulis ya

    emang srius,kebanyakan ibu2 kan punya blog crita ttg anak2nya, yg ringan2 gitu loh 🙂

    pantes yahya serius juga, anak matematika toh..keliatan dari gayanya hehehe

    duh daud kok ganteng banget ya..gimana gaya pukul2 mejanya dibawa ampe kermh ga? mudah2an ilang ya
    sayang aku ga bawa kamera, kalo bw kamera pasti fotonya daud akan terpampang di blog aku

    kpn2 kita kopdar lagi ya, smoga ibrahim bisa gabung 🙂

  18. Guntar

    September 28, 2006 at 4:58 pm

    Istilah “enak dibaca” perlu juga nih didefinisikan. Klo menurut saya, tulisan mbak Lita ni enak dibaca krn bentuknya pemaparannya yang streamline (apa tuh terjemahannya, ndak tau :-P), apa yang disampaikan juga apa adanya, mbak Lita membawakan dirinya apa adanya dan ndak sok mulia atau ja’im, mbaca tulisan mbak Lita ibarat membaca surat dari seorang teman.

    Dan akhirnya, mbak Lita ini bener2 berani menjadi dirinya sendiri, dan membuktikan dirinya kontributif dg sikapnya itu. Klo berbagi saran all out banget, ndak pake pelit.

    O ya, tapi saya belum pernah temukan tulisan yang mengulas ttg kenapa kok namanya bananaTALK. Kenapa kok banana, kenapa kok ndak sawo atau semangka. Dan kenapa kok TALK, bukan WALK, bukan QUACK atau yang laen. Habis gitu kaitannya ama yellow sunrise apa. Apakah pisang bisa terbit dan menyinari? atau bagiamana mungkin matahari bisa terbit dari sebuah pisang? :mrgreen:

    Dan akhirnya, yg dimaksud sbg “harta karun” itu apa ya? 🙄

    Anyway, selamat ulang tahun BananaTALK 🙂

  19. Lita

    September 28, 2006 at 11:51 pm

    Truegossiper
    Makasih, Peter 🙂

    Ndoro kakung
    Iya, pakde. Gak nyambung, blas! :mrgreen:

    Hedi
    Nggak papa. Terimakasih 🙂

    Mbu
    Iya nih, baru setahun ternyata.
    Kapan ya? Huhu… Pre-beginner nih, belum berpengalaman sama sekali. Jadi mulai dari garukan (begin from scratch) :p
    Doakan saja ya 🙂

    Eka
    Gaya apanya nih, mbak? Gaya duduk? :mrgreen:

    Daud kalo lagi semangat/gemes emang suka mukul-mukul kaya gitu, tapi ngga spesifik kaya mbak Rafa kalo lagi minta maem hehehe…
    Sip, kapan-kapan ketemu lagi, insya Allah.

    Guntar
    *pura-pura tersipu malu*
    Kalau memuji mbok ya dikira-kira tho mas. Sampe idung dan kepala saya bengkak, tanggung jawab lho!

    Streamline? Mmmm… mengalir?

    Tentang kenapa pilih pisang, sudah terjawab ya 🙂
    Kenapa Talk? Ya karena talk itu ngomong. Walk itu berjalan dan quack itu buat bebek (dan berkonotasi negatif). Hehe…
    Sebenernya, bananaTalk itu ya gitu aja. “Ilham-nya gitu”, kata yang punya ide (= mas Yahya).

    Yellow sunrise itu theme yang sedang dipakai saat ini. Lihat penjelasan detilnya di yellow sunrise theme.

    Harta karun? Lha itu sudah dijawab oleh yang bertanggung jawab (Dhika).

  20. medon

    September 29, 2006 at 4:43 pm

    selamat satu tahunnan ya…

  21. Guntar

    September 29, 2006 at 5:19 pm

    Perihal penting dalam meneladani orang lain adl kemampuan dlm membaca kelebihan2 scr akurat & apa adanya, serta menelusuri pola2 untuk mencapai ke sana. Membaca himpunan kompetensi orang lain adl salah satu kegemaran saya. Dan pengalaman saya sbg trainer membuat saya mudah dlm melakukan hal ini thd kebanyakan orang.

    Mohon maap klo sampe mbikin kepala mbak Lita bengkak :-P. Yg jelas, pendeskripsian scr jelas -alih2 mggunakan bhs emosi- model kompetensi dari seorang panutan membantu orang lain dlm memahami & menduplikasi 🙂

  22. Eep

    September 30, 2006 at 9:50 am

    Blog Lita memang enak dibaca.., ya kira-kira sama enaknya dengan memakan pisang..
    *kaburrrr

  23. Eep

    September 30, 2006 at 9:53 am

    Blog Lita memang enak dibaca.., kira-kira sama lah dengan enaknya makan pisang. 😀
    *kaburrr

  24. fisto

    September 30, 2006 at 6:09 pm

    weleh, wis setaun toh mbak….selamat ya!
    udah beberapa kali mampir, tulisan2nya mantep tenan mbak!

  25. ruanee

    September 30, 2006 at 9:31 pm

    hah? baru setahun?
    waow…saya kira ‘angkatan’ yg lebih tua dari saya 🙂

    selamat ya!
    keep on blogging! ^^

  26. galih

    October 2, 2006 at 11:53 pm

    Buk Lita, saya baru aja pindahan mesin blog. kembali ke wordpress, hehehe… link ‘dedengkot’ itu jadinya ke sini 😛 : http://blog.galihsatria.com/2006/07/23/hari-tanpa-tivi/

    anyway.. surprise juga kalo ngeblog-nya masih setahun…

  27. Lita

    October 4, 2006 at 9:09 pm

    Fisto
    Terimakasih 🙂
    Wah, domain baru ya?

    Ruanee
    Iya nih baru setahun, masih bayi 🙂

    Galih
    Met pindahan, Galih. There, URL fixed.

  28. bahtiar

    October 5, 2006 at 3:36 am

    dah setahun yaa mbak … selamet yaa .. 🙂

  29. taya

    October 16, 2006 at 8:28 am

    Pertama kali nemu blog mba ita, langsung seneng mampir, soale tampilannya enak, gak njlimet, gak bikin pusing yang mo baca. Isinya jg walopun ttg pengalaman sehari2 tetep ada bumbu2 ‘ilmiah’nya jadi bisa memetik pengalaman dari sono. Tulisannya enak dibaca, jadi walopun topiknya berat orang bisa langsung ngeh (kecuali kalo dah masuk istilah2 kimia :P… lieur..).

    Selamat mba ita, udah bisa me-maintan selama 1 tahun. Mantap lah pokoknya…. Btw, bener kan aku dari kemaren niat bkn doang tapi bln jadi-jadi.. kekekek.. emang gak bakat kali.. hihihi… (Gak ngefek soal ada waktu luang ato ngga…)

    Yang di bagian2 terakhir itu… Setuju banget.. Anjing menggongong kafilah tetap berlalu..

    Didoakeun.. semoga teteh bisa tercapai bikin bukunya… 😀 Mo bikin buku tentang apa??

  30. Lita

    October 16, 2006 at 8:27 pm

    Bahtiar
    Makasih om 🙂

    Taya
    Mmm, campuran antara parenting dan kesehatan. Semoga proses berlangsung sampe bukunya maujud :mrgreen: Doakeun…

    Lagi di negeri bule tho, cah ayu? Gak kabar-kabari daku neh.

  31. buchin

    November 24, 2006 at 11:08 am

    Iya, pertama kali kukira Bu Lita ini dokter anak. :-))

  32. anas

    May 25, 2007 at 10:30 pm

    Wah udah satu tahun ya bu, kalo saya malah baru 2 bulan.

  33. Lita

    May 28, 2007 at 12:22 am

    Buchin
    Asli bukan dokter, kok 🙂

    Anas
    Anu… tanggal terbit postingnya dilihat juga dong, mas.
    Itu kan sudah tahun lalu, lho 😉

Leave a Reply to fatimah Cancel

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.