Kesalahpahaman Seputar Imunisasi

Setidaknya ada sepuluh sebelas kesalahpengertian yang dapat 'membimbing' para orangtua sehingga mempertanyakan kebijakan imunisasi. Sila disimak. 

  • #1: Karena pemeliharaan kesehatan dan sistem sanitasi yang kini semakin baik, penyakit sudah mulai menghilang dari muka bumi sebelum vaksin diperkenalkan.
  • #2: Kebanyakan orang yang sakit adalah yang telah diimunisasi.
  • #3: Ada jenis vaksin tertentu yang memiliki efek samping dan menyebabkan kematian, lebih banyak dibandingkan jenis vaksin lain. Para orangtua sebaiknya menghindari vaksin tersebut dan tidak mengizinkan anaknya untuk mendapat vaksin tersebut.
  • #4: Vaksin dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya, bahkan kematian, dan dapat mengakibatkan efek jangka panjang yang tidak kita ketahui.
  • #5: Vaksin DTP dapat menyebabkan sindrom bayi-meninggal-mendadak (sudden infant death syndrome, SIDS).
  • #6: Penyakit yang dapat dicegah oleh imunisasi telah hilang, sehingga anak tak perlu lagi divaksinasi.
  • #7: Memberikan vaksin lebih dari satu dalam satu waktu dapat meningkatkan risiko efek samping yang membahayakan dan dapat membebani sistem kekebalan tubuh.
  • #8: Vaksin cacar air (varicella) tidak diperlukan karena cacar air tidak berbahaya.
  • #9: Vaksin dapat menyebabkan autisme.
  • #10: Vaksin Hepatitis B dapat menyebabkan masalah kesehatan kronis, termasuk multiple sclerosis.
  • #11: Thimerosal dapat menyebabkan autisme: Terapi kelasi (chelation, penjelasan dari Quackwatch di sini) dapat menyembuhkannya. 

Penjelasan lengkap mengenai masing-masingnya dapat dilihat di laman sumber (lihat di setiap nomor). Artikel pengantarnya ada di sini. Nomor 7, 9, dan 11 sudah saya bahas sebelumnya.

Sekian. 

11 Comments

  1. MaIDeN

    December 15, 2006 at 11:12 pm

    point #9 kabur … silakan kunjungi http://www.puterakembara.org for sure

  2. Lita

    December 15, 2006 at 11:27 pm

    Maksud ‘kabur’?
    *gak ngerti*

    Tambahan:
    Ada Kekhawatiran terhadap thimerosal dan autisme di Puterakembara.
    Penjelasan dari dua sisi. Fair enough, I think.

  3. QZoners

    December 16, 2006 at 1:27 am

    Lho? Trus salah pahamnya dimana? Biasanya kalo salah paham tuh ada pembahasan untuk meluruskannya. Jadi yang bener gimana neh mbak?

  4. Lita

    December 16, 2006 at 7:46 am

    “Penjelasan lengkap mengenai masing-masingnya dapat dilihat di laman sumber.”

    Coba klik link di masing-masing nomer. Pembahasan untuk masing-masing masalah ada di tiap nomer yang bersangkutan.

    Intinya, yang ditulis di tiap nomer itu yang SALAH. Tinggal dinegasikan saja 🙂

  5. Herman Saksono

    December 19, 2006 at 4:59 pm

    Ini disebut dengan Top Ten yang bermutu dan bermanfaat.

  6. Lita

    December 28, 2006 at 11:19 am

    Cahyo
    Hanya saduran, kok 🙂

    Momon
    Top ten gimane, Mon? Top eleven kali? 😀

  7. Priyadi

    December 31, 2006 at 4:47 pm

    hehehe, di luaran banyak buku yang negatif soal imunisasi. tadinya mau nyari panduan soal imuniasi, eh yang banyak justru yang anti imunisasi 🙂

  8. Lita

    December 31, 2006 at 10:18 pm

    Priyadi
    Iya, sekarang memang lagi populer tuh gerakan anti imunisasi. Di antara yang anti tuh -biasanya- adalah kaum naturalis-herbalis-holistis whatever gitu. Ngga semua memang, tapi idenya berangkat dari situ.

    Vaccination is dangerous, often more than the disease itself. Ya, itu kata yang ngga ngerasain penyakitnya :p

  9. indres

    January 1, 2007 at 6:42 am

    Buat yang tertarik tentang link antara austism dan vaksin, mungkin berita di bawah ini akan memberi masukan yang cukup berarti: http://www.timesonline.co.uk/article/0,,2087-2524335,00.html

    Penulis paper kontroversial di Lancet tentang hubungan antara autism dan MMR (Andrew Wakefield) ternyata menerima ratusan ribu pounds dari asosiasi pengacara yang berusaha memenangkan kasus gugatan ke perusahaan vaksin.

  10. arie mega

    June 8, 2007 at 9:48 am

    mbak e…
    ada temen tanya2 soal imunisasi yang menyebabkan autis…
    aku share ke dia blog nya nggih??

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.