Tersesat

Daud bangun pagi dengan terkejut dan tersedu-sedu. Mencari pelukku dan melanjutkan menangis hingga akhirnya reda. Ditanya mimpi apa, Daud menjawab, “Aku tersesat.” Dan aku yang termangu.

Dia sudah hafal baik namanya sendiri, nama orangtuanya, dan tempat tinggal kami. Masalahnya, “Aku tidak tahu nomor telepon ayah & bunda.” Rasanya ingin tepok jidat sendiri. Iya, ya. Oneng… Gimana anak lo bisa tau nomer HP lo kalo gak lo kasih tau, mak?

Urusan teknis beres, bocah tenang kembali. Aman. Emaknya masih belum tenang.

Kalau anak tersesat, dia cari jalan pulang. Ada ibu/ayah/keluarga yang dia kenal & harapkan di sana. Kalau orang dewasa tersesat, secara harfiah maupun maknawi, apakah dia akan cari jalan pulang, atau mencari jalan yang mengantarnya ke tujuan?

Masalahnya lagi, tujuan lo apa? Mau lo apa? *menatap cermin*

2 Comments

  1. danu

    January 19, 2012 at 4:59 pm

    jadi, akhirnya ke mana bu?

    1. Lita

      January 22, 2012 at 2:44 pm

      *geleng-geleng*
      Apa kabar, mas Danu? 🙂

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.