Klaim Asuransi #2

Melanjutkan cerita sebelumnya. Satu klaim dibuat, hanya berselang seminggu ternyata harus klaim lagi. Ibu bilang sabar saja, jalanan Jakarta milik motor. Ya ngga gitu juga, sih. Antre kan bisa! Harus banget nyelak dan lawan arah, ya? Masalah hidup-mati, begitu? Dan tentunya dari ACA berkomentar, “Bukannya baru saja klaim, bu?”.

Saat klaim pertama, aku datang ke Infiniti TB Simatupang untuk mengajukan klaim tertulis dan pihak ACA memotret kondisi kendaraan untuk konfirmasi keadaan awal. Setelah mendapat nomor klaim, pindah ke bengkel Nissan (di sebelahnya) untuk diproses. Ternyata hanya ada 1 pilihan tanggal ‘masuk’, karena bagian body repair di Nissan TB Simatupang akan ditutup dan dialihkan ke Nissan Pos Pengumben. Oh tidak… makin jauh…

Kata pihak bengkel, pengerjaan body repair tidak bisa di semua bengkel, jadi pilihanku memang sangat terbatas. Dan sayangnya tidak ada yang dekat. Yang melegakan,  Nissan Pos Pengumben dapat menjemput & mengantar kendaraan yang diperbaiki ke dealer Nissan terdekat dari rumahku. Alhamdulillah.

Klaim kedua (terjadi sebelum mobil menjalani perbaikan untuk klaim pertama) terjadi dengan melibatkan pihak ketiga. Jadi syarat klaim ditambah dengan surat keterangan kepolisian. Klaim ini aku ajukan di ACA Cikini. Sama dengan sebelumnya, kendaraan difoto dulu. Tambahan lain adalah surat pernyataan dari pihak ketiga yang menyatakan tak akan mengajukan gugatan apapun setelah menerima ganti rugi dari kejadian ini, foto & surat kendaraan + SIM pihak ketiga.

Proses pengajuan klaim cepat dan sederhana (juga karena semua persyaratan sudah ada, berdasarkan pengalaman sebelumnya), sehingga saat mobil dijemput berdasarkan tanggal klaim pertama, keterangan klaim kedua sudah selesai. Mobil masuk bengkel untuk dikerjakan berdasarkan dua klaim. 14 hari kerja. Lama? Iya :p Tapi hasilnya memuaskan. Jadi aku tak punya hal lain untuk dikeluhkan, karena waktu pengerjaan sesuai dengan yang dijanjikan. Lebih cepat sehari, malah.

Tentang kendaraan pihak ketiga, pakai sistem reimbursement. Nota asli dari bengkel resmi (dan kuitansi pemeriksaan rumah sakit jika perlu), foto kendaraan hasil perbaikan, dan salvage (barang bekas, komponen kendaraan yang digantikan) diserahkan (atau dikirim) ke cabang ACA yang ditunjuk, lalu pengembalian biaya lewat transfer.

Komunikasi dengan ACA berlangsung lewat panggilan telepon, SMS dan email. Relatif mudah dan tidak ribet. Mungkin ada yang lain yang lebih simpel dan lebih cepat. Untuk saat ini, aku cuma bisa bilang kalau aku puas dengan ACA 🙂

Beberapa hal berguna yang aku ingat untuk dilakukan adalah: 1) Selalu bawa surat kendaraan lengkap, 2) Simpan semua nomor telepon (bengkel, polisi, asuransi, derek) dalam keadaan tertulis dan selalu dibawa saat berkendara, 3) Jaga baterai ponsel tetap cukup untuk keadaan darurat, karena terpakai untuk menelepon dan memotret, 4) Ingat untuk memotret kendaraan sendiri, kondisi lingkungan, dan kendaraan (dan orang) lain yang terlibat dalam kejadian. Sangat berguna untuk konfirmasi dan dokumentasi pribadi. Lainnya, seperti berdoa sebelum keluar rumah, ya pasti lah ya 🙂

*post ini bukan endorsement atau advertorial, murni pengalaman pribadi*

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.