Memilih Universitas Tujuan

Ini tulisan kloning dari blog Teacher Trainee asal Indonesia di Jepang.

Salam jumpa, teman-teman. Saya Lita, trainee angkatan 2015 dari Jakarta, saat ini di Universitas TsukubaGraduate School of Life & Environmental Sciences.

Applied Entomology & Zoology Laboratory
Applied Entomology & Zoology Laboratory

Iya, bukan Graduate School of Humanities & Social Sciences atau Comprehensive Human Sciences, tempat bersemayamnya departemen yang berhubungan dengan kependidikan. Kok bisa? Ya… bisa, karena ada pilihannya.

Saat teman-teman menerima buklet berisi pilihan universitas beserta program studi (dan pembimbing akademik), tentu mendapati bahwa pilihan yang ada tidak hanya bahasa Jepang, bahasa Inggris, atau kependidikan. “Ngapain pilih yang bukan kependidikan?” Ya tidak apa-apa, kan? Tidak diharuskan juga memilih program studi yang isinya pedagogi ‘thok’.

Saya tadinya memilih satu universitas berdasarkan maskotnya (keterangan bisa dilihat di website masing-masing universitas), sayangnya universitas ini tidak membuka program yang saya inginkan di tahun 2015. Karena saya tidak tahu apa-apa tentang universitas di Jepang kecuali Todai dan Kyoto University, jadilah saya minta saran ke orang-orang terpercaya.

Tidak perlu semua orang ditanya. Kebanyakan masukan nanti bingung. “Kenapa harus orang terdekat?” Ya ngga harus, sih. Tapi karena sangat kenal, sarannya sangat mengena. Dan pasti kamu percaya, kan?

“Kamu kan anak kota, jangan pilih yang di pelosok yang ngga ada mall.”, misalnya. Hehe… Ini betul-betul saya pertimbangkan, lho. Lokasi. Karena saya akan habiskan 1,5 tahun di tempat asing, yang bahkan aksaranya pun belum bisa saya baca (saat tiba di Tsukuba bulan September 2015, saya tidak tahu sedikitpun bahasa Jepang!). Setidaknya daerah yang agak familiar tentu mengurangi tingkat stres, kan?

Kan. Salah 😀 Stres sih stres aja. Dan ternyata Tsukuba seringnya dijuluki ‘kampung’. Kota, sih. Tapi kecil. Kalau dibandingkan Jakarta ya njomplang blas. Nanti dulu. Mari kembali lagi ke pilihan universitas.

Saran lainnya adalah “Coba lihat ranking universitasnya. Kamu mau belajar serius? Pilih yang atas. Kalau mau santai ya pilih yang dekat/mudah akses ke tempat wisata.” OK. “Ah Tsukuba ngga keren-keren amat!” Ya… kan tidak hanya ranking.

Yang tidak kalah penting adalah mau belajar apa? Mau prioritas di universitas dan prodi apa saja? Atau mau prioritas di prodi dan universitas mana saja? Karena pada saat akan berangkat status saya pengajar kimia dan environmental science, jadi pilihan saya adalah yang menawarkan prodi dengan kata kunci science, environment/ecology, chemistry. Dari sini pilihan yang ada sudah di bawah 10. Sorting berhasil.

Biaya hidup. Makin dekat kota metropolitan, makin mahal biaya hidupnya. Walaupun kemudian saya tahu bahwa biaya asrama di Tokyo bisa kurang dari setengahnya Tsukuba! Biaya tempat tinggal. Di buklet disertakan kisaran biaya asrama, namun ada baiknya dicek lebih teliti lagi ke laman universitas yang bersangkutan. Atau googling.

Singkat cerita, 3 pilihan saya adalah Universitas Tsukuba, Tokyo Gakugei dan Universitas Hiroshima. Takdir Allah SWT, saya mendapat tempat di Universitas Tsukuba. Kalau kamu bertanya-tanya “Harus hubungi profesornya ngga, ya? Atau diem aja, gitu?” jawabannya kita boleh hubungi, boleh tidak. Karena kita diurus oleh Monbukagakusho dan tidak melobi sendiri profesornya, jadi ya duduk manis juga tidak apa-apa.

Untuk kasus saya, profesor yang menghubungi saya. Beliau mengabarkan bahwa jika saya mau bergabung di laboratoriumnya, saya tidak akan belajar pedagogi melainkan melakukan penelitian langsung sesuai bidang keilmuan beliau. Ilmu keguruannya belajar di kuliah program teacher training, kira-kira demikian. Saya iyakan tawaran beliau, dengan perasaan terlampir, “Sensei, tapi saya takut serangga… ” (catatan: beliau adalah entomolog) dan beliau yakinkan saya akan dapat bantuan untuk menyesuaikan diri. (iyak, tetep harus berurusan dengan serangga). Setelah itu tunggu pengumuman. Selesai.

Jadi jika diringkas, tidak mesti dengan prioritas yang sama, pilihan universitas ditentukan dengan:

  1. Bidang studi
  2. Lokasi
  3. Reputasi
  4. Biaya
  5. Life support: bahan/makanan halal? masjid? gereja? rekan satu negara?
  6. Orang yang dikenal (sah saja!)
  7. Motivasi (uhuk!)

Boleh ditambahkan sendiri. Tapi ndak usah banyak-banyak, kalau tidak ada yang memenuhi kriteria ya lemesin aja 🙂

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.