Kewajiban Orang Dewasa

Saat sedang leha-leha sore atau menjelang tidur, biasanya fisik dan perasaan yang santai dapat memicu percakapan acak. Kalau dari anak-anak, yang muncul adalah pertanyaan yang biasanya tidak atau jarang terpikirkan oleh orang dewasa. Ini mungkin salah satunya. D: Bunda, apa rasanya menjadi orang dewasa? L: […]

Read more

Tentang Hemat

Aku sedang bersiap-siap untuk pergi, saat sedang dandan dan mengaplikasikan eyeliner, ketika Daud menghampiriku dan bertanya, D: “Bunda, hemat itu apa?” L: Hemat itu secukupnya. D: Tidak membuang-buang uang? L: *menoleh heran* Uang tidak dibuang, nak. Yang ada adalah uang yang ditukar dengan yang kurang […]

Read more

Negosiasi #2

Dalam waktu berdekatan, jadwal mengajar privatku bertambah berdasarkan permintaan. Alhamdulillah. Syukur karena pintu rezeki bertambah satu. Harus lebih cermat karena bertambah pula kompensasi yang harus dibayar. Harus bicara dengan Daud karena akan bertambah hari ia harus menantiku pulang setelah Maghrib. L: Daud, hari bunda pulang […]

Read more

Negosiasi #1

Anak sakit, wajib istirahat. L: “Nggak main, ya.” D: “Ya. Tapi bunda di rumah, ya.” Nah lho. Setelah mbah putri turun tangan, negosiasi berlanjut. L: “Sudah ditemani mbah putri. Bunda kerja, ya.” D: “… Ya. Tapi jam 15.30 pulang, ya.” L: “… Ya.” Harus batalkan […]

Read more

Bau Favorit

Saat yang akan selalu mengundang, “Aawww…” setiap pagi adalah ketika Daud bangun lalu mencari ibu/ayahnya untuk tidur lagi sambil memeluk yang ditemui. Walapun posisinya ngga nyaman, dia bisa lelap lagi. Bayangkan aku sedang duduk di lantai bersender ke sofa, Daud tengkurap mengikuti bentuk posisiku, dengan kepala […]

Read more

Generasi Penuntut

Prosecutor generation, tampak keren kalau memang yang berhubungan dengan hukum yang dimaksud. Sayangnya bukan. Ini ‘penyakit’ remaja saat ini. Penuh tuntutan. Mau tahu tuntutannya? Negara ini seharusnya bisa memberi fasilitas untuk kita berkembang. Orangtua harusnya mengerti maunya kita. Sekolah harusnya bisa membuat kita begini begitu. […]

Read more

Baru Tiga

Ayah menggunting lipatan kertas yang jika dibuka seperti orang-orang saling bergandengan tangan. 4 orang. Daud melihatnya sambil tersenyum senang. Lalu menggamit tangan bunda. Dan ayah. Sejenak kemudian dilepasnya tangan kami. Lipatan kertas tadi dilipat sehingga yang terlihat hanya 3 orang. “Tiga. Ayah, aku, bunda!”, katanya. […]

Read more