bananaTALK

Q: Kenapa ya kalau anak ngga dipakaikan gurita, gedenya nanti perutnya buncit?
A: Anak-anak saya ngga dipakaikan gurita, perutnya rata. Suami saya dulu bayinya dipakaikan gurita, sekarang perutnya buncit.
Q: Ah itu suami ibu aja yang kurang gerak!

Ada. (Bisa diintip di sini)
Ya menurut anda ngga bisa dibalik juga? Anaknya dibuat banyak gerak supaya ngga buncit, lah! Buncit kok nyalahin ngga pake gurita. Pakainya kapan, buncitnya kapan.

Ya ngga ada ruginya ini!

A: Jadi pakai karena ada untungnya atau karena ngga ada ruginya?

Buat bayi lebih hangat? Tidak hanya dengan gurita. Supaya perut bayi ngga buncit? Bayi jangan diatur pakai standar orang dewasa yang dibilang keren kalau perutnya rata. Karena belum bisa bicara dan jelas maunya, orangtuanya buat kondisi yang nyaman untuk dia. Perut bayi dijaga rata dengan gurita ya jelas tidak nyaman, orang dewasa saja enggan kok pakai korset kalau tidak terpaksa (supaya perutnya tidak tampak buncit). Bayi ya biarin aja!

Ya jangan sampai sesak, dong!

Kalau tidak pas ya melorot. Kalau longgar lalu tujuan bayi dipakaikan gurita (yang tak tergantikan) adalah… ?

Untuk orang tua ngga ada ruginya? Ada, bok. Ribet. Kalau bayi tidak pakai pospak, saat pipis maka guritanya bisa ikut basah kena air kencing. Ya harus diganti. Tiap basah tiap kali itu pula diganti. Tiap kali ganti tiap kali itu pula ikat-ikat. Nambahin cucian sudah pasti. Nambahin kerjaan juga iya.

Jadi orangtua memang harus mau repot. Namanya juga bayi, belum bisa apa-apa. Semua kebutuhannya harus didukung. Tapi mengurangi repot yang tidak mendesak dan keuntungannya pun diragukan itu sangat membantu ibu (baru) yang jangankan mikirin orang akan komentar perut anaknya akan buncit, dia sempat makan dan istirahat saja pasti disyukuri.

Ini tulisan selewat dan tidak pakai tautan ilmiah. Dinalar saja sudah cukup kalau hanya sampai sini. Silakan lho kalau mau melengkapi atau sekadar nimbrung curhat. Empunya blog sedang dirundung revisi laporan akhir. tuh curhat